Tiga Anak Harimau Sumatera Terekam Kamera di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

Tiga Anak Harimau Sumatera Terekam Kamera di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh

PEKANBARU - Salah satu kamera trap yang dipasang oleh tim pemantauan Harimau Sumatera (Phantera Tigris Sumatrae) berhasil merekam aktivitas seekor induk dengan tiga ekor anak Harimau Sumatera, di kawasan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT). 

Kepala Balai TNBT, Fifin Arfiana Jogasara, dalam keterangan resminya, pada Rabu (7/10/2020), menyampaikan adanya kelahiran Harimau Sumatera di TNBT, menandakan bahwa kawasan konservasi ini masih baik untuk kelestarian satwa ikonik Sumatera. Menurutnya, pakan dan daya dukung habitat, menjadi faktor kunci keberhasilan peningkatan populasi Harimau Sumatera.

“Harimau Sumatera merupakan salah satu spesies prioritas yang telah ditetapkan KLHK, melalui Surat Keputusan Dirjen KSDAE nomor SK.180/IV-KKH/2015 tentang penetapan 25 (dua puluh lima) satwa terancam punah prioritas untuk ditingkatkan populasinya sebesar 10 persen pada Tahun 2015-2019,” kata Fifin.

Mendukung hal tersebut, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH), Indra Exploitasia, mengatakan kelahiran anak Harimau Sumatera di habitat alam TNBT merupakan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam melakukan peningkatan populasi spesies terancam punah.

TNBT seluas144.223 Hektar, ditunjuk tahun 1995 dan ditetapkan pada tahun 2002, merupakan ex 2 HPH. Taman Nasional yang berada di Riau dan Jambi ini juga merupakan tempat hidup Suku Talang Mamak di 9 dusun, sebanyak 336 kepala keluarga yang kehidupannya masih sangat bergantung pada sumber daya hutan. 

Areal kelola masyarakat ini, pada tahun 2016 telah dimasukkan ke dalam Zona Tradisional (4.870 Ha), dengan tujuan, untuk melindungi akses mereka memperoleh berbagai jenis hasil hutan bukan kayu. Mereka juga menjadi bagian dari mitra utama Balai TNBT yang terus diberdayakan. ***


Berita Lainnya

Index
Galeri