Jangan Lagi Gunakan Kata Sunnah Rasul di Malam Jumat, Ini Penjelasannya

Jangan Lagi Gunakan Kata Sunnah Rasul di Malam Jumat, Ini Penjelasannya

Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar sunnah Rasul di malam Jumat? Pasti yang terlintas di benak kalian adalah melakukan hubungan suami istri. Tapi mulai sekarang, sebaiknya jangan gunakan kata “Sunnah Rasul” lagi di malam Jumat, takutnya perkataan kita menjerumus pada perbuatan dosa besar. Kenapa?

Banyak orang menjadikan ungkapan tersebut sebagai bahan bercanda seolah sunnah Rasul itu berarti aktivitas seks. Padahal makna sunnah Rasul yang sebenarnya itu adalah sikap, tindakan, ucapan dan aktivitas caraRasulullah menjalani hidupnya.

Lalu bagaimana latar belakang munculnya ungkapan “Sunnah Rasul” di malam Jumat? Apakah benar malam Jumat itu dianjurkan untuk melakukan hubungan suami istri?

Ada perkataan yang dianggap sebagai hadist, “Barangsiapa melakukan hubungan suami istri di malam Jumat maka pahalanya sama dengan membunuh 100 Yahudi.”

Apakah hadist itu sahih? Jawabannya tidak. Hadist tersebut tidak akan Anda temukan di kitab manapun alias palsu yang dikarang oleh orang tak bertanggung jawab.

Sepertinya ungkapan itu sengaja dibuat agar orang Islam salah mengartikan tentang makna sunnah Rasul yang sebenarnya. Karena ungkapan itu, kita selama ini sering menjadikan ungkapan Sunnah Rasul sebagai aktivitas seks.

Sementara sunnah Rasul yang sebenarnya, seperti memperbaiki akhlak, berbicara lemah lembut, berbuat baik kepada sesama, banyak bersedekah, shalat malam, sering kita lupakan. Jadi kita selama ini terfokus hanya pada aktivitas hubungan suami istri.

Mulai sekarang, jangan lagi menggunakan kata Sunnah Rasul di malam Jumat karena takutnya dianggap sebagai ejekan atau mengolok-ngolok. Nanti bisa termasuk perbuatan dosa besar.***


Berita Lainnya

Index
Galeri