Warga Tampan Keluhkan Peredaran Roti Berjamur

Warga Tampan Keluhkan Peredaran Roti Berjamur
Firman Tanjung

PEKANBARU - Meski pengawasan dan razia makanan berbahaya sudah kerap dilakukan, peredaran makanan kadaluarsa di kota Pekanbaru masih marak terjadi. Seperti yang dialami Firman (35), warga perumahan Taman Karya, kelurahan Tuah Tarya kecamatan Tampan.

Ia mengeluhkan peredaran roti berjamur yang diduga kadaluarsa di salah satu swalayan di jalan HR Subrantas. Firman menyebut, Rabu (23/3/2016) malam kemarin, dirinya bersama keluarga sedang berbelanja kebutuhan sehari-hari di toko Panam Jaya. Saat itu, dia sempat membeli dua bugkus roti berisi kelapa. Tak dinyana, roti yang ia beli itu membuat salah seorang anaknya sakit perut.

"Malam kemarin saya beli roti di toko Panam Jaya. Pagi tadi dimakan anak saya satu biji sebelum ke sekolah. Setelah makan itu, dia mengeluh sakit perut. Dilihat rotinya ternyata sudah berjamur," kata Firman kepada Riaurealita.com, Kamis (24/3/2016).

Menurut Firman, saat membeli, pada kemasan roti yang ia beli belum menunjukan tanggal kadaluarsa. Karena memang pada kemasan roti tertera tanggal kadaluarsa pada 28 Maret 2016. "Tadi saya kasi susu untuk netralisir. Udah nggak apa-apa. Rencana mau laporkan ke BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen)," kata dia.

Karena merasa dirugikan, Firman yang juga wartawan di salah satu media cetak ini mengajukan komplen sekaligus ingin mengkonfirmasi mengapa roti berjamur itu masih dijual. Namun, jawaban yang ia dapat terkesan berbelit-belit.

"Tadi saya komplen sekaligus mau konfirmasi. Karyawannya bilang bosnya lagi keluar kota. Ditanya lagi, alasannya beda lagi, dia bilang ke kota antar anak sekolah. Terus dia bilang salahnya bukan di kami (swalayan), yang salah punya roti, karena bukan barang kami," kata Firman mengulang jawaban karyawan toko.

Sementara itu, Piyono, pengurus pabrik roti yang beroperasi di Pandau ini saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya menyebut, peredaran roti berjamur itu bukanlah kesengajaan tempat usahanya.

"Itu bukan kesengajaan kami pak. Mungkin kelalaian karyawan," kata dia singkat. (das)


Berita Lainnya

Index
Galeri