Drama Saling Tuding Tukang Tipu Nazaruddin dan Anas di Persidangan

Drama Saling Tuding Tukang Tipu Nazaruddin dan Anas di Persidangan
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin adu debat dengan Anas Urbaningrum dalam sidang di
JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin adu debat dengan eks ketua umumnya di partai yang sama, Anas Urbaningrum. Saat mengikuti sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Nazaruddin menyebut Anas tukang tipu.
 
"Saya lihat jawaban saudara saksi (Anas) ini tukang tipu-tipu. Saya takut digantung di Monas," kata Nazaruddin saat mencecar Anas dengan berbagai pertanyaan di Ruang Sidang Kartika I Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).
 
Hari ini Anas memberikan keterangannya sebagai saksi untuk terdakwa Nazaruddin dalam kasus korupsi tindak pidana pencucian uang (TPPU). Anas bersaksi bersama sepuluh orang lainnya, termasuk istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.
 
Di tengah persidangan, Nazaruddin ternyata telah menyiapkan berbagai pertanyaan untuk Anas. Namun pertanyaan yang dilontarkan Nazaruddin, menurut Anas tidak relevan dengan persidangan tersebut.
 
Nazaruddin mengawali pertanyaan untuk Anas dengan pertanyaan, bersama siapa dirinya berangkat ke Kongres Partai Demokrat di Bali pada 2005. Dengan pertanyaan itu, Nazaruddin hendak menunjukkan kedekatannya dengan Anas.
 
Namun Anas tidak bersedia menjawab. Menurutnya, pertanyaan tersebut tidak ada relevansinya dengan perkara yang disidangkan. "Sudah saya jelaskan, saya kenal terdakwa ketika di partai," jawabnya singkat.
 
Nazaruddin kemudian bertanya soal pembelian mobil Serena, Alphard, dan Camry kepada Anas. Namun Anas tidak mau menanggapi, karena dinilai tidak ada hubungannya dengan perkara tersebut.
 
"Ini relevan karena uang (mobil) ini dari proyek," kata Nazaruddin membantah.
 
Anas kemudian menjelaskan, mobil tersebut hanya dipinjamkan Nazaruddin kepada dirinya sebagai hak pakai, bukan barang pemberian. 
 
Nazaruddin juga menanyakan soal proyek pemerintah diarahkan oleh Anas yang saat itu menjabat sebagai ketua fraksi Partai Demokrat di DPR RI. Namun lagi-lagi Anas membantah. 
 
"Sama sekali tidak. Saudara adalah pengusaha, saya politisi. Politisi tidak mengarahkan proyek. Jelas itu," tegasnya.
 
Usai sidang, Anas pun berkomentar soal tudingan Nazaruddin yang menyebutnya tukang tipu. Dia malah berbalik menuding Nazaruddin sebagai orang yang pandai berbohong.
 
"Saya ingat persis BAP saudara terdakwa Nazarudin dalam persidangan saya, itu 112 halaman, itu berisi cerita-cerota kebohongan, kalau kebohongan-kebohongan itu termasuk yang tadi disampaikan dicampur dengan pupuk untuk petani maka Indonesia akan terjadi revolusi," sindir Anas. Alasannya, petani akan gagal panen dan masyarakat kehilangan makanan. (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri