Handphone sudah menjadi barang yang wajib dibawa dimanapun kita berada. Ketika hendak tidurpun kita masih sering membuka handphone, mengecek pekerjaan atau bersosial media terlebih dahulu.
Membuka handphone sebelum tidur sangat tidak dianjurkan. Selain mengganggu kualitas tidur, waktu tidur menjadi berkurang. Ketika masuk jam tidur namun kita menatap cahaya handphone, akan berakibat Delayed Sleep Phase. Ini merupakan gangguan tidur karena ritme sirkadian.
Ritme sirkadian merupakan waktu biologis manusia yang peka terhadap cahaya. Ketika berada ditempat yang gelap lama kelamaan akan mengantuk.
“Ritme sirkadian kita masih sama dengan nenek moyang, begitu gelap, ngantuk. Masalahnya kita hamipir 24 jam terang, sudah matikan lampu tapi masih main gadget jadi mata seperti disinari,” kata dr. Andreas praktisi kesehatan tidur RS Mitra Kebayoran, Jakarta seperti dilansir kumparan, Selasa (29/10/2019).
dr. Andreas menjelaskan efek kurang tidur tidak boleh diremehkan. “Berakibat langsung pada risiko-risiko penyakit jantung, hipertensi, gangguan metabolisme, seperti diabetes, obesitas, ada kemungkinan gangguan pada kesuburan,” tambahnya.
Disamping itu, dr. Andres mengungkapkan bahwa kurang tidur bisa membuat kanker payudara. “Perempuan yang sehat, diet terjaga, olahraga rutin, tapi durasi tidurnya tujuh jam, memiliki risiko kanker payudara hingga 37 persen berdasarkan penilitian di Inggris,” pungkasnya.
