JAKARTA - Helikopter milik TNI AD yang jatuh sekitar pukul 17.55 WIB di Poso, Sulteng, dikabarkan sedang memburu kelompok Santoso. Atas insiden itu 13 orang yang berada di dalamnya tewas.
"Dalam rangka operasi Tinombala, itu operasi gabungan TNI Polri dalam rangka mengejar kelompok teroris pimpinan Santoso," kata Kapolda Sulteng Brigjen, Rudy Sufahriadi seperti dikutip dari detikcom, Minggu (20/3/2016) malam. Kapolda menyebut, helikopter itu sedang melakukan operasi Tinombala.
Operasi Tinombala dimulai sejak Januari 2016 lalu dan seharusnya berakhir 9 Maret 2016. Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan operasi itu diperpanjang selama dua bulan. Operasi ini didukung Operasi Camar Maleo IV.
(Baca: Helikopter TNI AD Dikabarkan Jatuh di Poso)
Sebanyak 13 penumpang tewas dalam musibah itu, termasuk Danrem Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Saiful Anwar. Helikopter itu jatuh sekitar pukul 17.55 WITA di Kasiguncu, Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso.
Heli itu sebelumnya take off sekitar pukul 17.20 WITA dari Desa Watutau, Kecamatan Lore Piore, Kabupaten Poso. "Pesawatnya hancur terbakar," ujar Rudy.
Berikut 13 prajurit yang tewas dalam musibah tersebut:
(das/dtk)