PT. SAMS Didemo Ratusan Karyawannya Karena Mendirikan SP-BUN Tanpa Diketahui Karyawan

PT. SAMS Didemo Ratusan Karyawannya Karena Mendirikan SP-BUN Tanpa Diketahui Karyawan

PASIRPENGARAIAN - Ratusan karyawan/ti kebun dan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Sumber Alam Makmur Sentosa (SAMS) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) melakukan aksi mogok kerja di depan halaman kantor PT SAMS, Desa Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin (1/4/2019) siang.

Di lokasi aksi, sekitar pukul 14.00 WIB hingga malam, terlihat ratusan karyawan duduk menggunakan tenda terpal dan memarkirkan masing-masing kendaraan sepeda motornya di jalur poros jalan perusahaan untuk menghambat mobil pengangkut tandan buah segar atau TBS milik perusahaan tersebut.

Sikap protes yang dilangsungkan sejak pukul 07.00 WIB tersebut dilakukan karena pihak perusahaan mengabaikan gerakan aksi, dan manajemen diketahui ingin membawa TBS ke luar PMKS group perusahaan, atas kendala pabrik PT SAMS yang kini sedang mengalami kerusakan salah satu rebusan TBS meledak.

Sejumlah karyawan peserta aksi, mengatakan, mereka terpaksa melakukan penghambatan mobil angkutan untuk mendesak pimpinan perusahaan PT SAMS menemui karyawan agar duduk bersama membahas kejelasan dan kepastian tentang Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) sebagai mitra perusahaan.

Masih di tempat yang sama, salah seorang karyawan juga mengatakan, perusahaan diduga telah mengeluarkan rekomendasi struktural SP-BUN lain yang sudah terbentuk dan didaftarkan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rokan Hulu pada akhir bulan Desember tahun 2014 lalu tanpa sepengetahuan buruh dan karyawan PT. SAMS

Padahal sejak berdirinya PT SAMS, karyawan/ti mengaku tidak pernah mengetahui adanya serikat pekerja dan belum pernah membentuk serikat pekerja,selain struktur kepengurusan yang baru dirapatkan dan telah disepakati bersama.

Untuk itu, sikap yang di gelar guna memperjelas hubungan industrial, dan melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

Kemudian, tentang masih banyaknya hak-hak normatif yang belum dijalankan dan direalisasikan perusahaan sesuai UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Karyawan/ti menilai, hak-hak mereka telah di rampas pihak perusahaan dan tidak mendapat tempat pengaduan seperti ayam yang kehilangan induk. 

Ironisnya, salah seorang pendemo juga membeberkan, bahwa pihak manajemen perusahaan dikabarkan akan mengirimkan anggota dari luar daerah Rokan hulu untuk menggantikan ratusan karyawan yang mendemo perusahaan tersebut.

Sementara, koordinator aksi yang tidak ingin disebutkan namanya, mengutarakan puluhan karyawan sebelumnya sudah beberapa kali memberitahukan kepada pihak manajemen untuk aksi mogok kerja yang akan dilakukan dalam menyalurkan aspirasi secara demokratis.

"Kita sudah selalu berusaha mengadukan hak kita ini ke pihak manajemen perusahaan, namun mereka hanya memberikan respon tunggu keputusan serikat pekerja dari Direksi dan pimpinan pusat. Kami juga sudah layangkan surat somasi pada Senin 25 Maret lalu ke instansi-instansi dan aparat terkait untuk aksi protes ini," ujar koordinator aksi.

Hingga pukul 22.00 WIB, ratusan karyawan yang melakukan orasinya tetap berdiri tegak di depan gerbang halaman kantor perusahaan menghadang sejumlah angkutan yang ingin keluar membawa TBS milik perusahaan.

Koordinator aksi didampingi sejumlah karyawan lainnya usai bertemu melakukan mediasi bersama pimpinan Manajer dan bagian Administrasi, menyampaikan pihaknya belum juga menemukan titik temu dan membuahkan hasil.

Manajer, Humas dan Kepala Tata Usaha PT SAMS saat disambangi di kantor perusahaan tidak berada di tempat. Saat dihubungi Wartawan melalui telepon selulernya untuk dikonfirmasi juga tidak menjawab.

Di area lokasi, sejumlah aparat TNI Babinsa dan security perusahaan terlihat tetap berjaga-jaga untuk mengamankan aksi. Sedangkan Bhabinkamtibmas Polsek Kunto Darussalam, Upika dan aparatur Desa Muara Dilam, serta perwakilan dari Disnakertrans dan anggota DPRD Rokan Hulu tampak tidak menghadiri aksi protes dari ratusan karyawan tersebut. (ds)


Berita Lainnya

Index
Galeri