PEKANBARU - Minat baca di Indonesia khususnya di Provinsi Riau masih sangat rendah. Tidak jauh beda rata-rata secara Nasional yaitu hanya dengan index 0,01 persen.
Artinya dalam tiap 1.000 (seribu) orang hanya ada 1 (satu) yang membaca. Padahal Pemerintah Provinsi Riau sudah berupaya meningkatkan minat baca ini.
Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Rahima Erna saat dikonfirmasi, Selasa (25/03) dalam salah satu kesempatan dan kegiatan yang diikutinya di Gedung DPRD Riau.
"Inilah yang saat ini yang sedang kita pacu dengan berbagai upaya yang dilakukan," sebutnya.
Diakuinya juga, ada dua permasalahan atau faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menimbulkan minat baca. Faktor pertama adalah eksternal yaitu melengkapi segala fasilitas pendukung yang ada.
"Pemerintah Provinsi Riau sudah berbuat dalam masalah ini. Punya gedung mewah, melengkapi koleksi buku yang ada, perbanyak pustaka keliling dan berbagai inovasi lain yang sudah dilakukan," sebut sapaan Erna ini.
Faktor lain tambahnya adalah faktor internal. Dimana lingkungan keluarga sangat menentukan dalam menimbulkan minat baca. Terutama sudah dibiasakan pada usia muda atau usia sekolah.
"Jadi kedua faktor ini sangat perlu dilakukan kolaborasi yang baik dakam menumbuhkan minat baca," tambahnya.
