Ribuan Dokumen Rahasia ISIS Terkuak, Apa Saja Isinya?

Ribuan Dokumen Rahasia ISIS Terkuak, Apa Saja Isinya?
Ilustrasi.
MANCHESTER - Agen intelijen Jerman mendapat ribuan bocoran dokumen rahasia ISIS. Dokumen-dokumen itu hingga kini masih dipelajari. Salah satunya terkuak berisi puluhan data pribadi orang-orang yang mendaftar masuk ISIS.
 
Dilansir dari Standard, Minggu (13/3/2016), ditemukan sedikitnya 64 warga Inggris bergabung dengan kelompok teroris asal Irak dan Suriah tersebut. Bocoran ini diperoleh dari seorang mantan anggota ISIS.
 
Di antara puluhan warga Inggris yang terpampang namanya dalam daftar tersebut, terdapat dua nama yang sudah sangat dikenal masyarakat. Jika kalian masih ingat, mereka adalah dua pemuda asal Manchester yang diduga mendalangi perpindahan besar-besaran warga Inggris ke Suriah.
 
Mereka yakni Raphael Hostey (23), mahasiswa lulusan Universitas John Moores di Liverpool. Ia meninggalkan Britania Raya untuk bergabung dengan ISIS pada 2013 saat usianya baru memasuki kepala dua.
 
Satu lagi ialah Khalil Raoufi yang maju ke medan perang bersama ISIS pada tahun yang sama dengan kepergian Hostey. Namun, kabar terakhir mengatakan ia sudah meninggal saat ambil bagian dalam perang gerilya.
 
Selain nama, data itu juga secara lengkap memuat alamat rumah dan nomor telefon keluarga mereka di Inggris. Data ini menurut otoritas setempat akan digunakan untuk menghubungi keluarga yang anaknya terdaftar di dalamnya dan mencegah kepergian mereka ke negara Timur Tengah yang rawan konflik tersebut.
 
“Data itu mempermudah kami untuk menuntut mereka (warga Inggris yang bergabung jadi militan ISIS) kembali ke rumah, serta memberi informasi baru tentang orang-orang yang belum diketahui kapan akan meninggalkan negara ini,” kata peneliti senior yang berafiliasi dengan pakar keamanan negara Royal United Services Institute, Shashank Joshi.
 
Sementara itu, diwartakan The Guardian, dua warga Australia juga tercantum namanya dalam daftar keanggotaan ISIS tersebut. Keduanya memiliki darah Lebanon, meski sudah memiliki kewarganegaraan Australia.
 
Salah satunya pria berusia 25 tahun dengan nama samaran Abu Mounzir al Lubnani. Diketahui ia menempuh pendidikan untuk menjadi pilot, sudah menikah dan pekerjaan terakhirnya adalah kuli bangunan.
 
Pengetahuannya tentang hukum syariah sangat jelas. Ia berpergian menuju Malaysia dan Lebanon, lalu ke Turki sebelum akhirnya menetap di Suriah pada Oktober 2013.
 
Warga Negeri Kangguru kedua yang bergabung dengan ISIS, menyebut dirinya Abu Ubaida al Lubnani (36). Pria yang satu ini belum pernah terlibat kegiatan jihad apapun, sudah pernah tertangkap oleh polisi Australia karena tuduhan terorisme, tetapi kemudian dibebaskan.
 
Teknisi komputer sekaligus HRD itu diketahui bergabung dengan kelompok militan tersebut pada Oktober 2013. Sama dengan Mounzir, ia juga masuk ke Suriah lewat kamp pengungsi Kalas di Turki.
 
Nama tiga pelaku bom bunuh diri teror Paris juga kabarnya ada dalam dokumen rahasia itu. (max/okz)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri