Kamu Salah Besar Kalau Masih Percaya dengan 5 Mitos Tentang Pil KB Ini

Kamu Salah Besar Kalau Masih Percaya dengan 5 Mitos Tentang Pil KB Ini

Banyak mitos seputar pil KB yang dipercayai para wanita. Dari yang bisa menambah gemuk, membuat wajah berjerawat, hingga yang dapat mempengaruhi kesuburan. Ya, semua ini hanya mitos.

Memang banyak anggapan yang beredar, padahal sebenarnya tidak tepat. Apa saja mitos pil KB lainnya yang sering disalahpahami banyak wanita?

Mitos 1: Pil KB bikin gemuk

Fakta: Ini jarang terjadi. Memang beberapa wanita mengalami sedikit kenaikan berat badan saat mulai minum. Namun, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pil KB-lah yang menyebabkan kenaikan berat badan wanita-wanita ini.

Bila Anda khawatir mengenai bertambahnya berat badan, bicarakan dengan dokter Anda. Dokter akan menyarankan jenis yang sesuai dengan Anda, karena pil KB memiliki dua jenis yaitu pil kombinasi (mengandung estrogen dan progestin) dan pil progestin (sintesis hormon progesteron) saja.

Sebagian besar pil KB menggunakan jenis estrogen yang sama dalam berbagai dosis, tapi setiap merek pil mungkin menawarkan jenis progestin yang berbeda, dengan dosis yang berbeda pula, sehingga memiliki potensi efek samping yang berbeda juga.

Estrogen dalam pil bisa membuat beberapa wanita merasa kembung, tapi ini biasanya hanya bersifat sementara. Estrogen dan progestin dalam pil dapat meningkatkan nafsu makan, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan jika tidak diimbangi dengan diet dan olahraga.

Beberapa wanita juga mungkin mengalami retensi cairan. Efek dari pil ini sering kali bisa dikurangi dengan beralih pada pil dengan dosis yang lebih rendah.

Ada baiknya Anda memilih pil kombinasi yang mengandung jenis progesteron tertentu yang mengandung anti mineral kortokoid, sehingga berfungsi untuk mencegah penumpukan air dan garam dalam tubuh. Jenis tersebut dapat menjaga berat badan tetap stabil dan tidak bertambah. Segera konsultasikan lebih lanjut kepada dokter Anda.

Mitos 2: Pil KB membuat haid tidak teratur

Fakta: Pil KB justru membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur. Hal ini sangat membantu untuk wanita yang memiliki siklus had terlalu cepat atau terlalu jarang. Pil ini juga cenderung meminimalkan gejala PMS dan mengurangi terjadinya nyeri haid. Beberapa wanita juga melaporkan durasi haid mereka menjadi lebih singkat setelah minum pil KB.

Kontrasepsi ini digunakan untuk mencegah ovulasi, yaitu pelepasan sel telur selama siklus bulanan. Wanita tidak bisa hamil jika tidak berovulasi. Pil ini bekerja dengan menebalkan lendir dan sekitar serviks, yang semakin mempersulit sperma untuk memasuki uterus dan mencapai sel telur yang sudah dilepas.

Mitos 3: Wajah bisa jadi jerawatan

Fakta: Kontrasepsi ini bisa menjadi pilihan pengobatan jerawat dari dokter. Salah satu penyebab jerawat adalah  meningkatnya hormon androgen. Androgen ini memicu kelebihan produksi minyak di sebum yang menyumbat pori-pori dan meningkatkan timbulnya jerawat, sehingga untuk menghilangkan jerawat, kadar androgen perlu dikurangkan dalam aliran darah.

Saat Anda mengonsumsi pil yang mengandung estrogen dan jenis progestin tertentu, jenis progestin ini membantu menurunkan kadar androgen dan umumnya membuat Anda memiliki kulit yang bersih setelah tiga bulan pemakaian.

Mitos 4: Pil KB membuat tidak subur

Fakta: Ini adalah salah satu mitos pil KB yang sering Anda dengar dan membuat Anda khawatir. Tidak ada hubungan antara minum kontrasepsi ini dengan kesuburan. Setelah berhenti minum, kesuburan bisa segera kembali dan Anda tetap bisa hamil. Inilah mengapa penting untuk minum pil KB dengan jadwal yang teratur.

Beberapa wanita mungkin mengalami kesulitan untuk hamil setelah berhenti pil KB. Hal ini biasanya terjadi pada wanita yang memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur sebelum mulai konsumsi pil ini.

Sebenarnya, penurunan kesuburan lebih sering disebabkan oleh faktor alami. Misalnya, sering kali wanita yang menggunakan pil KB menunda kehamilan sampai usia akhir 30-an, saat kesuburan mereka secara alami memang sudah mulai berkurang.

Mitos 5: Pil KB bisa menyebabkan kanker

Fakta: Ini adalah salah satu mitos yang membuat sejumlah wanita merasa ragu menggunakan pil KB. Padahal sebenarnya, pil KB justru malah bisa memiliki efek perlindungan terhadap beberapa jenis kanker.

Bagi wanita yang sudah memiliki risiko untuk terkena kanker, penggunaan pil ini bisa mengurangi risiko kejadian kanker ovarium, endometrial, dan kolorektal. Penelitian ini dilakukan pada wanita yang sudah memiliki risiko tinggi terkena kanker karena ada riwayat keluarga.

Memang ada beberapa penelitian yang menunjukkan sedikit peningkatan risiko kanker payudara, serviks, dan hati, namun ini lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor hormonal lain. Misalnya, usia terlalu muda saat haid pertama atau saat memasuk menopause, dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dan meningkatkan risiko kanker payudara.


Berita Lainnya

Index
Galeri