Tahun 2019, BPN Meranti Targetkan 2000 Sertifikat Tanah di Dua Desa

Tahun 2019, BPN Meranti Targetkan 2000 Sertifikat Tanah di Dua Desa
Kepala Tata Usaha BPN Kepulauan Meranti Joko Purnomo S SIT

Meranti - Tahun 2019 ini, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Kepulauan Meranti menargetkan ada sebanyak 2000 sertifikat tanah Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Kepala BPN Kepulauan Meranti Budi Satria M.Si melalui Kepala Tata Usaha BPN Kepulauan Meranti Joko Purnomo S SIT mengatakan saat ini pihaknya sedang melaksanakan pendataan persil (bidang tanah, Red) di dua Desa yang di Kabupaten Kepulauan Meranti. 

"Dimana dua desa itu diantaranya Desa Tanjung Samak Kecamatan Rangsang target 1300 persil dan Desa Semukut Kecamatan Pulau Merbau 700 persil," terangnya, saat ditemui media Riaurealita.com diruang kerjanya, pada Rabu (06/03/2019) sore. 

Mengapa dua desa itu?, menurut Joko, karena dua desa tersebut dari masyarakat dan Pemerintah desa setempat sangat proaktif dalam pelaksanaan dan pembuatan surat tanah ini.

"Insyalah target kita sebelum puasa survei kelapangan sudah clear/siap semua. Jadi pas puasa tinggal yang diruangan saja," katanya. 

Sedangkan menyangkut biaya pengurusan sertifikat PTSL dibebankan kepada masyarakat Riau sebesar Rp200.000 per bidang, hal itu merujuk surat keputusan bersama (SKB) tiga kementerian, yakni menteri Agraria, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Desa Tertinggal. 

"Biaya tersebut digunakan untuk pemasangan patok, pengadaan dokumen pendukung, dan transportasi petugas di tingkat desa," jelasnya.

Untuk menunjang kinerja dibidang pertanahan yang ada di Kabupaten termuda di Provinsi Riau, pihaknya sudah mengusulkan bantuan ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Meranti. Namun sayangnya sampai saat ini belum ada tanggapan. 

"Sebelum di Bulan Januari kita sudah surati Bupati untuk usulan bantuan penunjang kinerja di BPN, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. Disitu banyak yang kita minta, yang jelas kita harapkan bantuan printer, karena itu penunjang kita saat dilapangan," ucapnya. 

"Memang yang lain perlu juga, berupa kendaraan dinas.  Pasalanya sampai saat ini juga kita masih pinjam kendaraan dinas dari pemerintah desa setempat kalau kita melakukan survei," tambahnya. (red/wp)


Berita Lainnya

Index
Galeri