Hendak Melakukan Peliputan Cawapres No Urut 2:

Salah Satu Anggota Polda Riau Melakukan Kekerasan Terhadap Wartawan di Duri

Salah Satu Anggota Polda Riau Melakukan Kekerasan Terhadap Wartawan di Duri
Pintu Masuk Hotel Grand Zuri di tutup.

MANDAU  Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor urut 2 Sandiaga Uno sambangi Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau dan disambut oleh puluhan ribu masyarakat yang ada di Kota minyak namun kedatangan Cawapres ini membuat kekecewaan beberapa awak media yang tidak boleh meliput kedalam Hotel Grand Zuri oleh petugas keamanan.

Pasalnya pintu ditutup rapat oleh petugas yang dijaga oleh dua orang laki-laki menggunakan baju safari berwarna hitam biasanya pintu tersebut dibuka untuk pelanggan yang hendak menginap di Hotel berbintang di Kota Duri itu dan anehnya kenapa selain awak media boleh masuk kedalam Hotel tempat Cawapres Sandiaga Uno sedang melakukan safari Politik dan awak media tidak boleh masuk dengan alasan yang tidak masuk akal.

Bukan hanya itu saja sikap arogan dari Oknum Polisi berasal dari Dir Pam Obvit Polda Riau yang menampar kamera serta mendorong salah satu awak media di Kota Minyak ini membuat kekecewaan para kuli tinta sangat mendalam. 

“Kita kecewa berat dengan kedatangan Cawapres Nomor urut 2 Sandiaga Uno di Kota Duri karena tugas kita untuk meliput dihalangi oleh petugas yang berjaga di Pintu Hotel Grand Zuri Duri dengan alasan yang tidak masuk akal yaitu didalam penuh dan tidak bisa masuk,” kata salah satu awak media dan juga Ketua Ikwadi Edi Nurat Selasa (5/3/19) kepada sejumlah awak media.

Ditambahkan Edi, Kalau Penuh kenapa ada orang lain selain awak media diperbolehkan masuk kedalam berarti alasan petugas tersebut tidak masuk akal dan melanggar UU Pers Nomor 40 dengan sengaja menghalangi tugas seorang wartawan.

Bukan hanya itu saja sikap arogan Oknum Polisi berasal dari Dir Pam Obvit Polda Riau yang menampar kamera milik salah seorang awak media dari media cetak lokal membuat kekecewaan semakin berat.

“Saya didorong hingga hampir tersungkur, lalu matanya menatap saya kurang ajar seperti ngajak ribut, saya bilang saya anggota wartawan barulah ia pergi,” ujar Panji Syuhada.

Tak lama berselang, dikatakan Panji, dengan nada dan wajah sangar ia Oknum Polisi berasal dari Dir Pam Obvit Polda Riau kembali menghampirinya, namun lagi-lagi bukan meminta maaf, ia malah menantang dan menampar kamera HP wartawan dengan sengaja.

“Oknum Polisi tersebut kembali menghampiri saya, kirain mau meminta maaf namun malah sebaliknya ia menampar kamera hp saya dan menantang dengan gaya yang sangat arogan,” pungkasnya.***

#Pemko Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index
Galeri