Bupati Mursini Ekspos Potensi Kepariwisataan Kuansing di Kementerian Pariwisata RI

Bupati Mursini Ekspos Potensi Kepariwisataan Kuansing di Kementerian Pariwisata RI

TELUKKUANTAN - Agar semakin terkelola secara baik seluruh potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Riau, Rabu ( 27/2/2019) Pemkab Kuansing menggelar ekspos potensi pariwisata yang dimiliki daerahnya dihadapan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata RI Dadang Riski Ratman.

Ekspos ini bertujuan memberikan informasi kepada Kementerian Pariwisata RI tentang segala potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Kuansing dan dari informasi yang disampaikan itu diperoleh pula masukan dan dukungan Kementerian Pariwisata terhadap pengembangan pariwisata Kuansing.

Ekspos tersebut disampaikan oleh Bupati Kuansing Mursini. Turut mendampingi bupati dalam ekspos tersebut yakni Wakil Bupati H Halim, Sekda Dianto Mampanini, Kadis Pariwisata Provinsi Riau Fahmuzal Usman, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Indra Suandi, Ketua TPKK Kuansing Emi Safitri, Kadis PUPR Ade Fahrel, Kadis Koperasi Azhar Ali, Kabag Umum Muradi dan Kabag Ekonomi Irwan Nazief dan Ketua Genpi Kuansing Junaidi.

Sebelum ekspos disampaikan Bupati Kuansing, terlebihdahulu Deputi Destinasi Pariwisata Dadang dan rombongan disuguhkan makanan khas Kuansing seperti kerupuk sagu, amplang ikan patin, kaghe-kaghe, gelamai, puluik pucuang, wajik lopur, rendang paku, dan kue bingko. Kemudian Dadang juga menerima cenderamata berupa songket Kuansing dan miniatur jalur dari Bupati Kuansing.

Dalam eksposnya Bupati Mursini menyampaikan bahwa Kabupaten Kuansing memiliki banyak potensi wisata baik budaya maupun keindahan alamnya karena daerahnya bersinggungan langsung dengan bukit barisan dimana alamnya indah dan banyak terdapat air terjun.

Khusus pengembangan pariwisata, Kabupaten Kuansing sebut Mursini telah merencanakan 7 top kawasan pariwisata. Yaitu, pacu jalur, taman wisata Koto Kari, kawasan wisata guruh gemurai, objek wisata rumah adat kenegerian Teluk Kuantan, objek wisata Batang Koban, wisata atraksi budaya Laman Silat Datuk Baromban Pangean dan objek wisata air panas Sungai Pinang.

"Selain 7 top kawasan pariwisata itu, tentunya juga banyak potensi wisata lainnya yang juga akan kita kembangkan dan perhatikan. Misalnya air terjun, ekowisata bukit Rimbang Baling, tradisi mamucuak di Pangkalan Indarung, perahu baganduang dan lain sebagainya yang kesemuanya juga me jadi perhatian Pemkab Kuansing," terang Bupati Mursini.

Pemkab Kuansing, lanjut bupati, juga telah menyusun lima prinsip pembangunan kepariwisataan. Yaitu, pengembangan kepariwisataan berkelanjutan, pengembangan kepariwisataam berwawasan budaya dan norma agama, pembangunan kepariwusataan berbasis masyarakat, pengembangan keparisataan terpadu lintas sektor dengan wilayah yang lebih luas dan antar pemangku kepetingan serta pengembangan kepariwisataan berwawasan global beridentitas lokal.

Dalam mengembangkan pariwisata Kuansing, Pemkab Kuansing juga sudah membuat kalender pariwisata yang didalamnya berisikan agenda pariwisata Kabupaten Kuansing selama satu tahun. Sehingga dengan adanya kalender pariwisata ini memudahkan bagi wisatawan untuk menjadwalkan diri berkunjung ke Kuansing.

Menanggapi ekspos yang disampaikan Bupati Mursini tersebut Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata RI Dadang Riski Ratman mengaku sangat senang dengan ekspos yang disampaikan Bupati Kuansing Mursini yang menyampaikan gambaran dan potensi pariwisata yang dimiliki daerahnya ke Kementerian Pariwisata.

Dirinya melihat bahwa Kuansing memiliki potensi pariwisata dan patut untuk dikembangkan. Apa lagi daerahnya juga tidak terlalu jauh dari Pekanbaru ibu kota Provinsi Riau sehingga mudah untuk dijangkau wisatawan. Salahsatu penekanan yang disampaikannya bahwa dalam mengelola wisata Pemkab Kuansing harus menguasai aset terlebihdahulu sehingga mudah untuk mengelola kedepannya.

Dalam mengembangkan pariwisata kata Dadang tidak terlepas dari ketersediaan infrastruktur. Misalnya perhotelan dan infrastrutur lainnya. Karena ketersediaan infrastruktur tersebut sebagian besar berkaitan dengan Kementerian PU, dirinya menyarankan agar Pemkab Kuansing juga meminta dukungan ke kementerian tersebut. "Kami siap mendukung Pemkab kuanding dalam pemenuhan infrastruktur ke Kementerian PU," tegas Dadang.

Lebih jauh ditegaskannya, Menteri Pariwisata RI sendiri sering mengingatkan dirinya dan jajaran Kementerian Pariwisata yang lain untuk memberikan dukungan kepada daerah-daerah yang menpuyai komitmen tinggi terhadap pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan di derah.

"Bahkan pak menteri berpesan kepada kami untuk meninggalkan saja bagi daerah-daerah yang tidak mempuyai komitmen mengembangkan kepariwisataan untuk daerahnya," kata Dadang menunjukkan keseriusan Menteri Pariwisata. Terhadap ekspos yang disampaikan Bupati Kuansing ini, dirinya melihat bahwa Pemkab Kuansing mempuyai keseriusan tinggi dalam mengembangkan pariwisata bagi daerahnya.

Dadang mengatakan bahwa pihaknya telah memerintahkan para asisten deputinya untuk menyusun program terkait dengan pengembangan pariwisata Kuansing serta turun langsung ke Kabupaten Kuansing melihat langsung potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Kuansing.

Kemudian dirinya juga menegaskan bahwa pihaknya akan menjadwalkan pertemuan ulang pertemuan antara Pemkab Kuansing dengan Menteri Pariwisata RI terkait tindak lanjut pembicaraan pengembangan pariwisata dengan Pemkab Kuansing.

"Inikan baru ekspos pertama dari Bupati Kuansing dan saya kira perlu ada pertemuan-pertemuan lanjutan yang lebih teknis. Karenanya nanti kita jadwalkan ulang pertemuan bersama pak menteri pariwisata. Namun prinsipnya pak Menteri Pariwisata memberikan dukungan bagi daerah yang mempuyai komitmen yang tinggi dalam mengelola kepariwisataan bagi daerahnya, seperti halnya Pemkab Kuansing," pungkas Dadang.

Dikesempatan acara tersebut Dadang yang juga didampingi Kadis Pariwisata Riau Fahmizal Usman menjelaskan bahwa terkait dengan tidak masuknya pacu jalur kedalam 100 calender of even pariwisata nasional tahun 2019, hal itu disebabkan karena pacu jalur belum mampu mendatangkan wisman manca negara dalam penyelenggaraannya. Disamping itu infrastruktur pacu jalur yang dimilkki Kuansing juga kurang memadai. Karena itu Pemkab Kuansing memang harus segera memperbaiki infrastrukrur pacu jalur yang dimilikinya dan harus berupaya mendatangkan wisatawan mancanegara dalam penyelenggaraan tersebut.

Menanggapi hal ini Sekda Kuansing Dianto Mampanini menambahkan akan segera memperbaiki fasilitas infrastruktur pacu jalur kedepannya. Dirinya mengucapkan terima kasih atas dukungan Kementerian Pariwisata dalam hal memfasilitasi ke Kementerian PU terhadap pemenuhan infrastruktur ini.

Sementara upaya mendatangkan wisatawan luar negeri dalam penyelenggaraan pacu jalur, pada tabun 2019 ini selain pacu jalur juga akan diselenggarakan international dragon boat even. Yang waktu penyelenggaraan hampir bersamaan dengan pacu jalur dilaksanakan.

"Nanti kita sesuaikam waktunya antara pacu jalur mini dan pacu jalur nasional. Sehingga dengan diadakannya even international dragon boat ini bisa menambah wisatawan asing untuk menyaksikan pacu jalur. Dan pacu jalur kembali bisa masuk dalam 100 calender of even pariwisata nasional," terang Dianto Mampanini.


Berita Lainnya

Index
Galeri