Habib Bahar: Andai Presidennya Bapak Saya, Bakal Saya Bilang Banci

Habib Bahar: Andai Presidennya Bapak Saya, Bakal Saya Bilang Banci

JAKARTA - Nama Habib Bahar bin Smith tiba-tiba saja mencuat mendekati hari pencoblosan di Pilpres 2019. Sosok Habib Bahar bin Smith pun membuat khalayak penasaran saat ini. Sebab, ceramah Habib Bahar bin Smith yang berlangsung dua tahun lalu tiba-tiba saja kembali menjadi viral di jagad dunia maya.

Habib Bahar bin Smith juga menyebut Jokowi sebagai banci dalam video yang viral tersebut. "Kalau ketemu Jokowi kamu buka celananya, jangan-jangan haid Jokowi itu, seperti banci," ucap Habib Bahar bin Smith dalam video tersebut.

Soal ucapannya dalam ceramah tersebut, Habib Bahar bin Smith nyatanya telah memberikan penjelasannya. Pada saat Reuni Akbar 212, Habib Bahar bin Smith berkesempatan menyampaikan pidato soal alasan mengapa ia membuat pernyataan kontroversi untuk Presiden Jokowi.

Habib Bahar bin Smith mengatakan, tidak akan meminta maaf kepada Jokowi dan memilih busuk dalam penjara. “Saya sampaikan kenapa saya berkata seperti itu karena kita lihat dalam peristiwa 4 November 2016 para ulama dan habaib diberondong gas air mata, tapi Presiden malah kabur.

"Kalian yang melaporkan saya, jika hal itu akhirnya dianggap kesalahan maka saya tidak akan minta maaf, lebih baik saya busuk di dalam penjara." imbuh Habib Bahar bin Smith. Akibat ucapannya itu, Habib Bahar bin Smith pun dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Dan kini, Habib Bahar bin Smith pun telah menyandang status sebagai tersangka. Dilansir dari tayangan FAKTA tvOne, Selasa (11/12/2018), Habib Bahar bin Smith mengungkap perasaannya saat ini usai mendapat status tersangka.

Bagi Habib Bahar bin Smith, dirinya tidak mempermasalahkan status tersangka yang ia sandang. Pun dengan perlakuan pihak kepolisian kepadanya. Habib Bahar bin Smith bahkan mengaku diperlakukan dengan baik oleh pihak kepolisian. "Bapak-bapak penyidik, beliau menjalankan kewajibannya. Jadi ya status tersangka di sini saya tidak menyalahkan bapak-bapak penyidik dari pihak kepolisian," jelas Habib Bahar bin Smith.

Meski begitu, Habib Bahar bin Smith pun menyampaikan adanya kemungkinan desakan dari pimpinan tertinggi kepada polisi. "Karena bapak-bapak penyidik ini kan yang dipimpin. Ada pimpinan, pimpinan, mungkin, bisa jadi, didesak dari atasan, atasan. Bisa jadi seperti itu," sambung Habib Bahar bin Smith.

Berlanjut ke tanggapan berikutnya, Habib Bahar bin Smith pun tampak menjawab pernyataan pembawa acara soal kritikan untuk pemerintah. Disebutkan bahwa pemerintah sebenarnya ingin dan mau untuk dikritik asalkan pihak tersebut membawa bukti serta data.

Mendengar pernyataan tersebut, Habib Bahar bin Smith pun langsung menjawabnya. "Boleh kalau saya mau kumpulkan, berapa banyak, bisa saya kumpulkan. Justru sekarang orang yang dulu senang jadi susah, orang yang dulu perusahannya bagus jadi melorot," kata Habib Bahar bin Smith.

Usai menanggapi soal kritikan untuk pemerintah, Habib Bahar bin Smith juga menjelaskan soal alasan mengapa ia melontarkan kata "banci" untuk presiden. Kepada sang pembawa acara, Habib Bahar bin Smith mengaku bahwa dirinya tidak punya masalah pribadi dengan presiden.

Bahkan diakui Habib Bahar bin Smith, jika presidennya saat itu adalah orangtuanya, ia tak segan-segan untuk melayangkan kritikan. "Saya bilang, andaikan ketika kejadian 4/11 itu, presidennya bapak saya, ya bakal saya bilang banci. Yakni siapapun. Saya bukan masalah pribadi, bukan," ungkap Habib Bahar bin Smith.

"Walaupun ayah saya sendiri yang melakukan hal seperti itu, bakal saya kritik. Karena kita tidak akan membenarkan yang salah walaupun yang salah itu keluarga sendiri," sambungnya. Lebih lanjut, Habib Bahar bin Smith pun memaparkan pihaknya akan mengambil kebaikan dari orang-orang yang tidak sejalan dengannya.

Sebab, Habib Bahar bin Smith hanya meyakini kebaikan yang ada pada orang tersebut. "Dan (kita) tidak akan menyalahkan yang benar walaupun yang benar itu datangnya dari orang yang tidak sepaham, tidak sejalan dengan kita. Tapi kebaikannya kita ambil," pungkas Habib Bahar bin Smith.

Selain mengulas kembali soal kasus yang menjeratnya, Habib Bahar bin Smith juga memaparkan soal pilihannya di Pilpres 2019. Meski tak secara gamblang menyebut nomor urut Capres, Habib Bahar bin Smith mengatakan bahwa dirinya akan memilih calon presiden yang diusung oleh ulama. "Jadi saya ngikut calon presiden yang diangkat ulama," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Bareskrim Polri telah menetapkan Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka terkait kasus dugaan diskriminasi ras dan etnis. Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa Habib Bahar bin Smith pada Kamis (6/11/2018).

Video ceramah Bahar dilaporkan oleh ormas Cyber Indonesia dengan sangkaan mengandung ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi. Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, Habib Bahar bin Smith belum dilakukan penahanan.

Penyidik sebelumnya hanya meminta Imigrasi melakukan pencegahan bepergian ke luar negeri. Habib Bahar dituding telah menebar ujaran kebencian lantaran menghina Presiden Joko Widodo dengan sebutan 'banci' dalam ceramahnya.

Habib Bahar dilaporkan dengan Pasal UU Nomor 1 Tahun 1946 KUHP No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 1 Tahun 2008 tentang ITE, serta Pasal 207 KUHP, Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b angka 1, dan Pasal 45 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2).


Berita Lainnya

Index
Galeri