Hati-hati! Ini Risiko Hamil Saat Masih Menyusui dan Tips Mengatasinya

Hati-hati! Ini Risiko Hamil Saat Masih Menyusui dan Tips Mengatasinya

Ada beberapa wanita yang hamil dalam kondisi masih menyusui anak pertamanya. Hal ini sebenarnya tidak dilarang. Sebab, walaupun sedang hamil, produksi ASI memang masih dapat dihasilkan dan cenderung aman, dengan catatan wanita tersebut memiliki kehamilan yang sehat.

Selain itu, saat sedang menyusui, tubuh akan memproduksi hormon oksitosin, dimana hormon ini dapat memicu kontraksi selama persalinan. Sehingga, risikonya akan terjadi kelahiran prematur.

Namun, jumlah hormon oksitosin yang dihasilkan sebenarnya tidak cukup untuk merangsang persalinan. Dengan catatan, sebelumnya Anda tidak memiliki riwayat persalinan prematur. Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan ketika hamil saat masih menyusui.

Ketika ibu hamil saat masih menyusui

Perlu diketahui, ada beberapa kondisi yang menyarankan Anda harus menyapih anak pertama lebih dini, ketika memang hamil di tengah menyusui, yaitu:

- Kehamilan sebelumnya melahirkan secara prematur.
- Kehamilan yang dijalani merupakan kehamilan kembar.
- Kehamilan yang dijalani mengalami perdarahan.
- Kehamilan yang dijalani sering mengalami nyeri perut.

Jika tak segera diatasi, beberapa risiko kehamilan di atas tentunya akan menimbulkan berbagai risiko pada ibu hamil, yakni sebagai berikut:

- Kontraksi rahim
- Kelahiran prematur
- Perdarahan dari vagina
- Mudah mengalami dehidrasi
- Mudah emosi dan stres
- Mudah lemas

Jika Anda memiliki beberapa kejadian di atas sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan Anda dan jangan terlalu memaksakan untuk tetap menyusui. Relakanlah demi kebaikan Anda, anak dan janin yang ada di dalam kandungan Anda saat ini.

Apabila setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan ternyata Anda disarankan untuk menyapih si Kecil yang tengah menyusui, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

1. Lakukan penyapihan secara bertahap. Hal ini untuk mencegah anak Anda menjadi rewel secara tiba-tiba dan terganggunya produksi ASI ibu.

2. Kurangi frekuensi menyusui di siang hari dengan harapan bayi akan menyusu di malam hari. Sebab, saat malam hari bayi akan tertidur. Jika pulas, ia akan jarang terbangun dan meminta untuk menyusu lagi.

3. Jika bayi sudah berusia di atas 6 bulan, Anda dapat mulai memberikan makanan Pendamping ASI (MPASI) sebanyak 3 – 4 kali sehari.

4. Tetap beri perhatian kepada si Kecil dengan cara lain, seperti sering memberinya pelukan, usapan maupun ciuman lembut.

Perubahan kualitas ASI di masa kehamilan

Pada kehamilan yang sehat sekalipun, tubuh ibu hamil akan memprioritaskan pemberian gizi kepada janin yang sedang tumbuh di dalam kandungan. Meski tanpa mengurangi kualitas dari ASI yang dihasilkan di awal kehamilan, seiring berjalannya waktu, ASI pun akan mengalami perubahan.

Di usia kehamilan 4 bulan, produksi ASI akan berubah rasanya menjadi hambar. Selain itu, produksi ASI pun akan semakin berkurang. Biasanya hal inilah yang menjadikan anak pertama secara alami akan berhenti menyusu dan secara otomatis akan kehilangan haknya dalam mendapatkan ASI sampai usia 2 tahun.

Hal ini jugalah yang kemudian mendasari Journal of The American Medical Association memberikan jarak ideal antar kehamilan minimal adalah 2 tahun. Menurut jurnal tersebut, jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dianggap dapat menganggu kesehatan ibu hamil. Karena ibu hamil belum pulih dari persalinan sebelumnya dan masih dalam masa menyusui. Selain itu, ibu hamil yang masih menyusui juga rentan mengalami depresi pasca melahirkan.

Tips menyusui di masa kehamilan

Apabila kondisi kehamilan Anda memungkinkan untuk tetap menyusui, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai untuk menyusui si Kecil:

1. Penuhi asupan nutrisi Anda dengan baik

Dengan kondisi hamil dan masih menyusui, Anda harus memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Karena saat ini Anda harus memberikan nutrisi untuk tiga orang. Pastikan dalam menu makanan harian Anda terdapat kandungan karbohidrat, protein yang tinggi, lemak, serta serat yang tinggi dari sayur dan buah.

2. Istirahat yang cukup

Usahakan untuk tidur dengan waktu yang cukup. Jika perlu, Anda dapat menyusui sambil berbaring. Karena kurang waktu tidur dapat menganggu kesehatan Anda dan memengaruhi produksi ASI.

3. Cegah puting mudah luka

Saat hamil, kondisi puting akan lebih sensitif dan mudah lecet jika cara menyusui Anda tidak benar. Jadi, cari tahu cara menyusui yang benar agar terhindar dari luka dan mood Anda pun tetap terjaga selama kehamilan.

4. Cukupi kebutuhan air putih

Pastikan Anda konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari agar terhindar dari dehidrasi yang berakibat pada menurunnya produksi ASI.

Pada kondisi tertentu, menyusui di saat hamil memang dapat membahayakan kondisi ibu hamil, bayi, dan janin di dalam kandungan. Namun, bila memang dokter kandungan memperbolehkan Anda tetap menyusui, ikutilah berbagai saran di atas agar Anda terhindar dari berbagai masalah di kemudian hari.


Berita Lainnya

Index
Galeri