Anda Pernah Mengalami Tindihan Saat Tidur? Simak Penjelasan Lengkapnya

Anda Pernah Mengalami Tindihan Saat Tidur? Simak Penjelasan Lengkapnya

Salah satu cerita yang hingga hari ini masih dipercaya sebagian masyarakat Indonesia adalah rasa tindihan saat tidur. Banyak yang bilang kalau penyebab tindihan adalah adanya gangguan makhluk halus, namun secara medis bukan demikian. Ketahui juga cara mengatasi tindihan yang benar!

Apa Itu Tindihan?

Tindihan adalah gangguan tidur karena ulah mahluk halus yang menindih tubuh Anda. Anggapan itu ada karena orang yang mengalami tindihan sering melihat bayangan hitam saat mengalaminya, sehingga penyebab tindihan sering dikaitkan pada hal mistis.

Sementara menurut pandangan medis, tindihan adalah keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur kemudian merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak. Kondisi ini biasa juga disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh, karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh.

Apakah Tindihan Dialami Semua Orang?

Hampir setiap orang pernah mengalami tindihan, setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya. Tindihan saat tidur ini bisa terjadi pada laki-laki atau perempuan. Mereka yang umumnya pertama kali mengalami gangguan tidur atau tindihan adalah usia 14-17 tahun.

Tindihan saat tidur bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Menariknya, saat tindihan terjadi, seseorang sering mengalami halusinasi seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur, sehingga masyarakat sering mengaitkan penyebab tindihan oleh gangguan setan. Tak heran, tindihan menurut dunia medis akan diabaikan dan tidak mengaitkan fenomena tindihan dengan hal mistis.

Penyebab Tindihan Saat Tidur

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tindihan dipercaya sebagian orang adalah karena gangguan setan. Sementara menurut ahli, ada beberapa penyebab tindihan yang ditinjau secara medis, di antaranya:

1. Halusinasi

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, penyebab tindihan atau sleep paralysis adalah halusinasi karena adanya malfungsi tidur ditahap rapid eye movement (REM) atau gerakan mata yang cepat.

Perlu diketahui, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan:

- Tahap tidur paling ringan – kita masih setengah sadar
- Tahap tidur yang lebih dalam
- Tidur paling dalam
- Tahap REM – pada tahap inilah mimpi terjadi

2. Kurang tidur

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Kondisi inilah yang menjadi penyebab tindihan.

3. Otak mendadak bangun

Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum bangun sempurna, di sinilah sleep paralysis atau tindihan saat tidur terjadi. Kita merasa sangat sadar tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.

4. Gangguan mental

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2011 oleh Pennsylvania State University, 7,6 persen dari populasi umum memiliki masalah dengan kelumpuhan tidur atau tindihan. Orang dengan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi lebih mungkin mengalami kelumpuhan tidur. Menurut penelitian, 31,9 persen dari mereka dengan gangguan mental mengalami tindihan.

5. Usia

Pemuda tampaknya menjadi faktor penyebab tidur tindihan. Menurut Mayo Clinic, tindihan lebih mungkin terjadi pada orang-orang antara usia 10 dan 25. Kelumpuhan tidur juga lebih umum pada mereka dengan gangguan stres pasca-trauma dan gangguan panik, menurut laporan 2017 yang diterbitkan oleh National Institutes of Health.

Meski hal ini biasa terjadi, tindihan patut diwaspadai. Pasalnya, tindihan saat tidur bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.

Tanda dan Gejala Tindihan yang Dirasakan Saat Tidur

Jika ingin mengetahui apakah Anda mengalami tindihan atau tidak, berikut ini tanda dan gejala tindihan yang seringkali dirasakan saat mengalami tindihan adalah:

- Ketidakmampuan untuk menggerakkan tubuh saat tertidur atau bangun, berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit
- Secara sadar terjaga
- Tidak dapat berbicara selama mengalami tindihan
- Mengalami halusinasi dan sensasi yang menyebabkan rasa takut
- Merasakan tekanan di dada
- Mengalami kesulitan bernapas
- Merasa seolah-olah kematian mendekat
- Berkeringat
- Kakit kepala, nyeri otot, dan paranoia

Suara yang tidak mengancam setiap hari, sensasi, dan rangsangan lain yang biasanya diabaikan oleh otak menjadi tidak proporsional.

Cara Mengatasi Tindihan Saat Tidur dengan Mudah

Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya lakukan beberapa cara mengatasi tindihan berikut ini:

1. Buat catatan pola tidur

Catatlah pola tidur Anda selama beberapa minggu. Cara ini akan membantu mengetahui penyebab tindihan saat tidur. Setelah mengetahui penyebab tidur tindihan Anda bisa menghindari pemicunya.

2. Cukup istirahat

Bila penyebab tidur tindihan saat tidur karena kelelahan, cobalah untuk lebih banyak beristirahat. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis atau tindihan, kondisinya berarti sudah berat.

3. Cukup tidur

Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada waktu yang sama setiap malam. Jika kita sering mengalami tindihan, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu.

Memperbaiki pola tidur, menghindari stres, menjaga pola hidup sehat dengan olahraga rutin dan menghindari alkohol, maka tubuh dapat beritirahat dengan optimal guna mencegah tindihan saat tidur.

4. Ubah posisi tidur

Penyebab tindihan saat tidur lainnya juga bisa terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, Anda perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.

5. Konsultasikan ke dokter ahli tidur

Jika tindihan saat tidur disertai gejala lain, cara mengatasi tindihan sebaiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat akan membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.

Jika sejumlah cara mengatasi tindihan di atas sudah dilakukan tetapi tindihan berulang dan mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, maka tidak ada salahnya untuk berkonsultasi langsung dengan dokter dan dilakukan pemeriksaan fisik tertentu demi mendapatkan solusi yang lebih optimal.


Berita Lainnya

Index
Galeri