Prabowo di Hadapan Para Ulama: Kalau Saya Tidak Pantas, Jangan Didukung

Prabowo di Hadapan Para Ulama: Kalau Saya Tidak Pantas, Jangan Didukung

BANJARMASIN - Calon presiden Prabowo Subianto meminta didoakan agar selalu dapat berbakti bagi Indonesia. Hal itu diutarakan Prabowo saat menghadiri undangan silaturahmi nasional keluarga besar salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (25/11).

“Saya mengucapkan terima kasih pada Keluarga Besar Hidayatullah yang telah mengundang saya menghadiri silaturahmi nasional,” ujar Prabowo di depan para kiai, ulama dan ustadz.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra ini mengatakan, sejak ditetapkan sebagai calon presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat syarat-syarat yang harus ditaati. Salah satunya mengenai ketentuan berkampanye.

“Saya tidak akan bicara politik. Saya juga tidak memberi pidato lama-lama dan saya juga di mana-mana punya kebiasaan tidak minta dukungan sebagai calon presiden,” ucapnya.

Prabowo menilai, kiai harus ada di atas semua golongan. Karena itu ia meyakini para kiai, ustaz dan ulama akan memutuskan yang terbaik untuk bangsa dan negara.

“Namun, sebagai manusia kalau datang ke kiai dan ulama, tidak salah minta doa untuk merestui niat saya, hajat saya, itikad saya yang ingin berbakti dan mengabdi kepada rakyat Indonesia. Itu saja doa yang saya minta,” katanya.

Bahkan dalam pidatonya, Prabowo menegaskan kedatangannya untuk memenuhi undangan, bukan untuk berkampanye, apalagi meminta dukungan. Prabowo meminta para kiai, ulama, ustadz, dan masyarakat umum tidak mendukungnya jika dianggap kurang pantas untuk memimpin bangsa ini.

“Kalau saya tidak pantas, janganlah saya didukung. Mungkin itu juga untuk menyelamatkan saya. Namun, kalau dinilai saya bermanfaat, pada saatnya tentu saya dipercaya dan akan didukung oleh para ulama dan kiai dan yang saya hormati,” pungkas Prabowo.


Berita Lainnya

Index
Galeri