Awas! Hobi Tidur Seharian Saat Weekend Bisa Bikin Social Jet Lag Hingga Kematian

Awas! Hobi Tidur Seharian Saat Weekend Bisa Bikin Social Jet Lag Hingga Kematian

Tidur seharian kadang menjadi pilihan bagi seseorang untuk menikmati liburan akhir pekan. Biasanya orang-orang menganggap tidur seharian bisa mengganti kekurangan tidur karena sibuk di hari kerja. Namun apakah cara ini optimal?

Dilansir dari Independent, Chin Moi Chow, seorang peneliti mengatakan meski kita bisa 'menebus' waktu tidur yang kurang, tapi itu tak akan berjalan efektif. Hari-hari yang telah kita lalui dengan jam tidur yang kurang akan membuat memori menjadi tidak stabil. Memori yang tidak stabil berubah menjadi stabil ketika kita tidur nyenyak.

Tapi, itu tidak akan terjadi jika kesempatan untuk tidur nyenyak hilang pada hari yang sama. Ahli saraf Leonie Kirszenblat mengatakan kurang tidur akan berdampak pada daya ingat meski kita tidur lebih lama di akhir pekan. "Tidur juga membantu mengeluarkan protein beracun yang terkait dengan gangguan neurodegeneratif," kata Kirszenblat.

Peneliti tidur Gemma Paech dan psikolog Melinda Jackson juga berpendapat 'menebus' waktu tidur yang kurang tidak semudah membatalkan rencana akhir pekan hanya untuk mengganti tidur. Tidur di akhir pekan dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan karena dapat mempengaruhi "sistem waktu sirkadian", atau jam internal tubuh, yang mengarah ke "social jet lag".

Jackson juga menerangkan adanya dampak buruk yang ditimbulkan oleh kurangnya tidur pada jam biologis kita. “Siklus tidur hingga bangun pada manusia didasarkan pada ritme 24 jam. Setelah kita beralih ke siklus berikutnya, jam biologis kita pada dasarnya akan diatur ulang,” katanya. 

Menurut Jackson, otak kita memiliki kemampuan untuk merespons kehilangan tidur dan menyesuaikan intensitas tidur. Jadi, berusaha untuk 'menebus' waktu tidur yang hilang di akhir pekan adalah hal yang tak akan benar-benar mengganti kekurangan tidur kita di hari lain.

Riset terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Stress Research Institute, Stockholm University, menemukan kurang tidur menyebabkan tingginya angka kematian. Riset ini juga menemukan terlalu banyak tidur, atau lebih dari delapan jam semalam, bisa dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi.

Meskipun tidur di akhir pekan dapat mengatasi efek negatif dari kurang tidur, namun cara ini tak akan berfungsi optimal bagi perbaikan memori di otak.


Berita Lainnya

Index
Galeri