Kerusuhan di Penjara, 16 Narapidana Tewas

Kerusuhan di Penjara, 16 Narapidana Tewas
ilustrasi/net
JAKARTA - Aparat menyita seluruh telepon seluler narapidana di penjara kota Georgetown, Guyana. Penyitaan itu menyulut emosi pada Napi. Kerusuhan besar pun pecah di penjara yang penuh sesak itu. Akibatnya 16 narapidana tewas. 
 
Seperti diberitakan Reuters, yang dikutip dari cnnindonesia.com, insiden terjadi pada Kamis malam waktu setempat. Pihak penjara menurunkan tentara, polisi dan pemadam kebakaran untuk mengatasi situasi. Narapidana melakukan pembakaran dan melawan petugas. Seluruh korban tewas akibat luka bakar. 
 
"Kami telah mengendalikan krisis, yang terjadi akibat beberapa insiden sekitar 9:23 semalam," kata Menteri Keamanan Publik Khemraj Ramjattan dalam konferensi pers di Georgetown.
 
Beberapa keluarga tahanan menunggu di depan kompleks penjara. Terjadi bentrok kecil antara keluarga dan aparat saat mereka mencoba mencari informasi soal keadaan kerabat mereka di dalam penjara.
 
Presiden Guyana, David Granger, mengatakan panel beranggotakan tiga orang dibentuk untuk menyelidiki insiden ini.
 
Penjara itu dihuni lebih dari 900 tahanan, padahal fasilitas tersebut dibuat untuk menampung hanya 600 narapidana.
 
Kerusuhan terjadi setelah pemeriksaan bulanan dilakukan di setiap sel penjara tersebut pada Rabu lalu. Aparat saat itu menyita mariyuana dan 19 telepon seluler.
 
Padahal menurut peraturan penjara, tahanan tidak boleh memiliki HP. Telepon ke kerabat di luar penjara juga dibatasi dua kali per minggu.
 
Pejabat pengawas penjara, Kevin Pilgrim, mengatakan peristiwa ini terjadi akibat tindakan korup aparat. (das)


Berita Lainnya

Index
Galeri