Marah dan Mau Cari Penyebar Isu PKI, Jokowi: Mau Saya Tabok

Marah dan Mau Cari Penyebar Isu PKI, Jokowi: Mau Saya Tabok

JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo tak kuasa lagi membendung kemarahannya. Hari ini, dia mengaku sedang mencari penyebar isu PKI. Kemarahan itu ditunjukkan Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11/2018).

Hal yang membuat Jokowi gerah adalah hasil survei yang menyebut bahwa enam persen warga percaya isu tersebut. Menurut Jokowi, enam persen itu setara sembilan juta penduduk. "Saya ini sudah empat tahun diginiin, ya Allah, sabar, sabar, tetapi saya sudah bicara karena ada enam persen yang percaya berita ini. Enam persen itu sembilan juta (penduduk) lebih lo. La kok percaya?" tambahnya.

Jokowi mengaku kadang sedih kalau sudah masuk tahun politik. Fitnah, kabar bohong, saling hujat bertebaran. "Coba dilihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah seperti itu, PKI dibubarkan 1965-1966, lahir saya tahun 1961. Berarti umur saya baru empat tahun, la kok bisa diisukan Presiden Jokowi aktivis PKI. Apa ada PKI balita? Ya kan masih balita, empat tahun," ujarnya. 

Di media sosial juga ada yang menunjukkan DN Aidit sedang berpidato tahun 1955. "La kok saya ada di bawahnya? Lahir saja belum, astagfirullah, lahir saja belum, tetapi sudah dipasang. Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," papar Jokowi.

Jokowi juga meluruskan isu dirinya antek asing hingga kriminalisasi ulama. Dia menepis tuduhan itu. "Ada kriminalisasi ulama, saya tiap hari dengan ulama. Tiap hari, tiap minggu, keluar-masuk pondok pesantren, kok. Kriminalisasi yang mana? Jangan isu seperti ini yang dipercayai, berbahaya sekali kita nanti," ucapnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri