Gawat! Pilpres Masih Jauh, Prabowo-Sandiaga Ngaku Sudah Kehabisan Dana Kampanye

Gawat! Pilpres Masih Jauh, Prabowo-Sandiaga Ngaku Sudah Kehabisan Dana Kampanye

JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengakui timnya sudah kehabisan dana. Menurutnya pekan depan tim Prabowo-Sandi akan mengeluarkan pernyataan resmi soal kondisi keuangan tim kampanye yang sudah menipis.

Menurut Sandi kondisi keuangan yang terseok-seok tersebut disebabkan sampai sekarang tim kampanye belum mendapatkan subangan dana besar. Padahal, kebutuhan kampanye masih akan cukup besar, mengingat waktu jelang pencoblosan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih lima bulan lagi.

"Nanti dilaporkan tanggal 20 an ke atas kita kesulitan dana, nanti secara official akan ngomong kalau kita sudah kesulitan dana. Secara resmi kita memgakui penggalangan dana kita terkendala luar biasa, karena belum ada dunia usaha besar memberikan support kepada kita," kata Sandi usai meresmikan posko relawan Kata Sandi di Jalan Waspada, Bandung, Rabu (14/11/2018).

Pernyataan Sandi tersebut dilontarkan sekaligus membantah adanya dugaan kubu Prabowo-Sandi telah melakukan kampanye hitam. Hal itu terjadi setelah beredar poster Jokowi menggunakan setelan raja lengkap dengan mahkota di daerah Jawa Tengah.

Sandi menegaskan bahwa tim kampanyenya saat ini kesulitan untuk mencetak poster pasangan Prabowo-Sandi. Bahkan, menurutnya tak sedikit tim pemenangan nomor urut 02 ini yang mencetak poster menggunakan dana pribadi ataupun dihimpun patungan dari kelompok relawan.

"Kenyataan aja ya, kita saking hematnya, poster kita sendiri aja nggak bisa cetak apalagi poster orang lain. Poster kita aja yang membiayai dari kita sendiri, nggak ada dari badan pemenangan, boro boro nyetak buat yang gak jelas itu, kita nggak memiliki dana sama sekali," jelasnya.

Diungkapkan Sandi, pihaknya sedang bekerja keras mencari dana tambahan. Sebab, sambung dia, sudah banyak laporan bahwa Alat Peraga Kampanye (APK) Prabowo-Sandi masih sangat minim, terutama di daerah pedesaan.

"Kami problem itu, di pedesaan itu nggak ada poster Prabowo Sandi banyak mengadu di Banten nggak ada di Jawa Barat di pelosok nggak ada. Saya lagi pontang panting mau nyariin itu nggak ada, dan akhirnya partisipasi berjalan," dia menerangkan.

Sandi mengakui bahwa popularitasnya sebagai calon wakil presiden masih sangat minim. Sehingga, dia memerlukan banyak promosi, salah satunya lewat penyebaran APK ke pelbagai pelosok daerah.

"Saya kalau misalnya ada yang nyetak poter kaya gitu dari kubu kami sangat tidak masuk akal, kita perlunya poster kami bukan poster orang lain. Saya tidak dikenal, tadi di Paguyuban Pasundan masih ada yang belum kenal siapa saya. Saya kalau ada uang lebih akan fokus buat cetak alat peraga kampanye," bebernya.

Dalam kontestasi Pilpres 2019, Sandi menyatakan bahwa sebagian besar dana kampanye diperlukan untuk APK. Oleh karenanya, dia akan segera menghitung kembali kebutuhan anggaran guna melakukan efisiensi dalam lima bulan ke depan.

"Cukup banyak 20-30 persen untuk alat peraga kampanye,  ini tinggal lima bulan kita pontang panting terus. 154 hari  kita lagi hitung, tadinya pahe sekarang pahese, paket hemat sekali, saya akan panggil bendahara untuk menghitung, kalau ke daerah yang akan banyak menyita itu alat peraga kampanye, bukan hanya nyetak tapi distribusinya," pungkasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri