Memprihatinkan! Formasi Guru Tes CPNS 2018 Hanya Terisi 3 Persen

Memprihatinkan! Formasi Guru Tes CPNS 2018 Hanya Terisi 3 Persen

JAKARTA - Banyaknya guru yang tidak lolos seleksi kompetensi dasar (SKD) tes CPNS 2018 menimbulkan keprihatinan berbagai kalangan. Dari 112 ribu formasi guru yang disiapkan, hanya tiga persen terisi. Selebihnya kosong karena banyak pelamar tidak lulus passing grade.

Ada dua opsi yang akan ditempuh pemerintah dalam mengisi formasi kosong. Yaitu penurunan Passing Grade atau perangkingan. Di kalangan panitia seleksi nasional (Panselnas) CPNS 2018 belum sepaham karena adanya desakan dari daerah yang lebih memilih penurunan passing grade.

"Memang saya dapat keluhan dari para guru yang ikut tes katanya soalnya sulit. Selain itu passing grade juga tinggi. Mereka mendesak diturunkan tapi itu kan bukan wewenang Kemendikbud," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Supriano usai penandatanganan Skema Sertifikasi Kompetensi Keahlian Guru SMK di kantornya, Kamis (15/11/2018).

Prinsipnya, lanjut Dirjen Ono, sapaan akrabnya, peningkatan mutu pendidikan di Indonesia tergantung dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini ditentukan oleh kompetensi guru. Untuk mendapatkan guru yang berkompetensi tinggi dimulai dari rekrutmennya.

"Kalau kemudian ada opsi mau turunkan passing grade atau perangkingan, kami mengikuti keputusan MenPAN-RB saja," kata Ono. Namun, Ono menegaskan, kompetensi harus jadi landasan utama dalam perekrutan guru PNS. Hanya guru berkualitas yang bisa lolos CPNS.

Terkait banyaknya guru yang jeblok di tes karakteristik pribadi (TKP), Ono berpendapat, itu belum bisa dijadikan patokan kalau karakternya tidak baik. "Bisa saja saat TKP, orangnya sedang tertekan, emosinya tidak stabil, dan lainnya.

Dia hanya berharap, formasi 90 ribu guru Kemendikbud bisa terisi. Sebab, saat ini masih kekurangan 700 ribu guru TK hingga SMA/SMK. Kalau tahun ini banyak tidak terisi semakin memperkeruh masalah di sektor pendidikan. 


Berita Lainnya

Index
Galeri