Bukannya Mengurai, Keberadaan Pak Ogah di Pekanbaru Malah Bikin Kemacetan Makin Parah

Bukannya Mengurai, Keberadaan Pak Ogah di Pekanbaru Malah Bikin Kemacetan Makin Parah
Foto: Tribunpekanbaru.com

PEKANBARU - Keberadaan petugas pengatur jalan tidak resmi atau sering disebut pak ogah semakin menjamur di Pekanbaru. Mereka pada umumnya berdiri disetiap U turn atau belokan jalan.

Pak ogah bertugas seolah petugas kepolisian atau dinas perhubungan yang mengatur lalu lintas. Bedanya, mereka tidak menggunakan seragam dan atribut apapun.

Selain itu, mereka juga tidak memiliki perhitungan, berapa lama kendaran dari masing-masing arah di buka tutup. Mereka hanya mengarahkan kendaraan yang berpotensi akan memberikan imbalan uang kepada para pak ogah ini.

Di Pekanbaru pak ogah dapat dengan mudah ditemukan disejumlah titik. Seperti di simpang Jalan Subrantas u turn depan Bapelkes. Kemudian di U Turn tidak jauh dari Masrum dan di simpang tabek gadang saat trafig light tidak menyala.

Kemudian di Jalan Soekarno ada beberapa titik tempat beroperasinya pak ogah. Di antaranya di belokan tidak jauh depan Hotel Ema Graha dekat Pasar Pagi Arengka. Selanjutnya u turn hotel grand suka arah ke ska. Kemudian di U turn tidak jauh dari trans mart.

Di lokasi ini hampir setiap hari ditemukan pak ogah yang mengatur lalu lintas secara ilegal. Sebab keberadaan mereka tidak ada izin dari Satlantas dan Dinas Perhubungan.

Meski secara kasat mata mereka terlihat mengatur lalu lintas kendaraan, namun menurut keterangan sejumlah pengendara, ternyata keberadaan mereka bukan mengurangi kemacetan tapi justru menambah kemacetan.

"Saya selalu tandai itu, kalau lewat di Jalan Nangka belok ke arah Pasar Pagi, lewat living world selalu macet. Kalau macetnya parah, berarti ada pak ogah. Tapi kalau tidak ada pak ogah, itu macetnya nggak parah," kata Ahmadi warga Jalan Kartama Pekanbaru, Minggu (11/11/2018).


Berita Lainnya

Index
Galeri