Masih Belum Miliki Momongan? Bisa Jadi 6 Gangguan Sperma Ini Penyebabnya

Masih Belum Miliki Momongan? Bisa Jadi 6 Gangguan Sperma Ini Penyebabnya

Kerinduan pasangan untuk memiliki momongan kadang tidak kunjung terjawab. Salah satu penyebab dari infertilitas yang sering luput perhatian adalah adanya gangguan pada sperma pria.

Untuk mengetahui gangguan pada sperma pria, dapat dilakukan analisis cairan sperma. Setelah proses analisa cairan sperma, jenis kelainan sperma baru dapat ditentukan, untuk kemudiannya dapat ditentukan pula penanganannya.

Berikut beberapa jenis kelainan sperma yang perlu Anda ketahui:

1. Azoosperma

Untuk membuahi sel telur, diperlukan satu sel sperma. Namun jumlah sperma yang banyak diperlukan karena tidak semua sel sperma dapat bertahan hidup untuk membuahi sel telur. Azoosperma adalah sebuah kondisi medis dimana tidak ditemukan sperma pada semen.

Hal ini dikaitkan dengan fertilitas yang rendah, bahkan sterilitas. Keadaan ini mempengaruhi 1% dari populasi pria. Terdapat berbagai penyebab azoosperma seperti gangguan hormon, bahkan gangguan genetik. Pada pemeriksaan sperma, tidak terlihat sel sperma yang memadai.

2. Oligozoosperma

Oligozoosperma adalah keadaan dimana cairan sperma hanya mengandung sedikit sel sperma. Hal ini akan berdampak pada infertilitas pria. Konsentrasi sperma di bawah 20 juta sperma/ml dapat dikatakan oligozoosperma. Pada keadaan yang berat jumlah sperma dibawah 5 juta sperma/ml.

3. Asthenozoosperma

Asthenozoosperma adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya penurunan motilitas sperma. Sperma yang baik adalah sperma yang dapat bergerak dengan cepat dan lurus ke depan. Namun apabila terdapat gangguan morfologi sperma, maka akan menyebabkan kecepatan pergerakan sperma menurun.

4. Teratozoosperma

Teratozoosperma adalah keadaan dimana bentuk sperma tidak normal. Penyebab dari keadaan ini tidak diketahui pada sebagian besar kasus. Namun keadaan Teratozoosperma dikaitkan dengan penyakit Hodgkin’s, penyakit coeliac dan penyakit Crohn. Bentuk sperma yang tidak normal dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma dan mencegah masuknya sperma ke sel ovum.

5. Hypospermia

Hypospermia adalah keadaan medis dimana seorang pria memiliki jumlah cairan sperma yang sedikit, yaitu 1.5 ml. Bedakan dengan oligozoosperma yang berarti konsentrasi sperma yang rendah. Keadaan ini tidak menyebabkan infertilitas, namun jika jumlah cairan sperma diikuti dengan konsentrasi sperma yang rendah, maka keadaan ini dapat menyebabkan infertilitas.

6. Hyperspermia

Hyperspermia adalah keadaan dimana seorang pria memiliki jumlah sperma yang banyak. Jumlah cairan sperma pada keadaan hyperspermia melebihi volume normal, sampai lebih dari 15.5 ml. Keadaan ini adalah lawan dari keadaan hypospermia.


Berita Lainnya

Index
Galeri