Sepanjang 15 KM Jalan Lintas Provinsi di Mahato Berlubang dan Rusak Parah

Sepanjang 15 KM Jalan Lintas Provinsi di Mahato Berlubang dan Rusak Parah

PASIRPENGARAIAN - Sepanjang 15 Km jalan dari Simpang Genjer Desa Tanjung Medan hingga ke Desa Mahato Km 9, Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir sama sekali belum tersentuh perbaikan.

Jalan status provinsi Riau sepanjang 15 km itu menghubungkan Desa Tanjung Medan, Mahato hingga ke Rohil, sejak Desa Mahato ada atau berdiri sampai kini belum juga tersentuh perbaikan oleh provinsi Riau.

Diakui Kepala Desa Mahato, Firiadi, Kamis (25/10/2018), jalan status lintas provinsi yang setiap harinya dilalui kendaraan berat pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, cangkang sawit termasuk CPO milik perusahaan, kondisinya sudah sangat memprihatinkan.

Bagian jalan sudah berlubang, bahkan bila kondisi musim penghujan seperti saat ini maka badan jalan akan digenangi air, kemudian becek dan berlumpur sehingga menyulitkan kendaraan melintas, terutama kendaraan pribadi juga sepeda motor warga.

“Sejak desa Mahato ada dan jauh sebelumnya, jalan provinsi Riau ini tidak pernah tersentuh perbaikan. Namun, sudah berulang kali dilakukan berupa penimbunan pasir batu (sirtu) saja oleh perusahaan yang dimediasi kecamatan maupun desa. Tapi sifatnya sebentar, kemudian akan rusak kembali,”

“Sementara, jalan yang kita lintasi ini merukan akses satu satunya, baik ke ibukota Kecamatan, maupun lalu lintas kendaran pengangkut hasil perkebunan perusahaan yang banyak beridir di Tambusai Utara menuju ke pelabuhan Dumai,” tegas Firiadi.

Kades Firiadi, sudah sering mendapatkan keluhan masyarakat terkait jalan mereka yang rusak parah. Namun, karena status jalan provinsi pihaknya hanya bisa mengusulkan saja, dan perbaikan kewenangan Provinsi Riau.

“Bayangkan saja, untuk bisa menempuh jalan 15 km dengan kondisi yang kini rusak parah, kita membutuhkan sekitar 1 jam. Padahal, bila jalan tersebut bagus bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 hingga 20 menit saja. Apalagi akses jalan tersebut juga dilalui kendaraan perusahaan, baik dari Kecamatan Tambusai maupun daerah lainnya dari Kabupaten tetangga seperti Padang Lawas, Padang Lawas Utara Sumatera Utara,”

Juga akses jalan bisa ke Ujung Tanjung, Bagan Batu, Duri juga akses ke pelabuhan Dumai. Entah sampai kapan pihak Pemrov Riau lakukan perbaikan, sementara masyarakat sudah sangat mendambakan jalan ke desa kami diperbaiki,” harap Firiadi.

Budi seorang warga Mahato juga menegaskan, masyarakat selalu terganggu dengan kondisi jalan di desa mereka yang rusak tersebut. Saat kondisi hujan, jalan akan digenangi air dan becek, sementara pada hari panas akan timbul debu. Bukan hanya itu saja, jalan juga sudah berlubang di sana-sini.

“Sering kendaraan pembawa TBS atau CPO yang rusak melintang di badan jalan, karena terjebak lubang, sehingga memacetkan arus lalu lintas. Kita sebagai masyarakat, sudah bosan dengan kondisi jalan seperti ini, tapi sampai kapan jalan ke desa kami bisa diperbaiki. Sementara di Desa Mahato sendiri penduduknya padat, dan akses jalan hanya satu-satunya,” sebut Budi.

Kerusakan jalan di Mahato, juga pernah dikritik Ketua DPRD Rohul Kelmi Amri beberapa waktu lalu. Kelmi Amri yang juga putra asli Desa Mahato, mengaku bahwa Gubernur Riau pernah menyatakan akan segera melakukan perbaikan jalan di Mahato saat kunjungan kerjanya ke Desa Mahato. Namun, hingga kini realiasi pembangunan jalan di Mahato belum ada.

“Pernah Gubri waktu berkunjung ke Mahato, berjanji akan melakukan perbaikan ke desa kita. Namun sampai kini belum juga ada realiasinya, sedangkan panjang jalan yang rusak hanya tinggal 15 Km hingga batas kabupaten Rohil,” ungkap Firiadi.


Berita Lainnya

Index
Galeri