Hati-hati! Pekerja Kantoran Lebih Rentan Terkena Stroke

Hati-hati! Pekerja Kantoran Lebih Rentan Terkena Stroke

JAKARTA - Pekerja kantoran disebut lebih rentan terkena penyaki stroke. Sehingga mereka perlu lebih aktif menjaga kesehatan dengan menegdapankan pola hidup sehat.

Banyak pekerja kantoran yang mengaplikasikan gaya hidup yang menjadikan mereka lebih rentan mengalami stroke. Misalnya, makan makanan yang bergizi kurang atau makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, malas berolahraga, dan sebagainya. Seringnya, kesibukan kantor dijadikan alasan gaya hidup tak sehat mereka. Padahal, jika punya tekad kuat, kebiasaan buruk ini bisa diubah!

Stres, utamanya dalam pekerjaan, juga sering kali dianggap memiliki peran sebagai faktor risiko stroke. Sebuah penelitian di Tiongkok menilai dua aspek dari pekerjaan, tuntutan pekerjaan psikologis (misalnya jam kerja, tekanan di tempat kerja, beban mental, dan tingkat tanggung jawab pekerja), dan kontrol pekerjaan (lebih pada kontrol Anda sebagai pekerja kantoran terhadap keputusan-keputusan pekerjaan) berkaitan dengan stroke.

Penelitian di atas menemukan tingkat stres yang tinggi pada mereka dengan pekerjaan yang mana banyak tuntutan tapi dengan kontrol yang rendah, misalnya pekerjaan seperti pramusaji atau perawat. Stres yang tinggi dikaitkan dengan lebih tingginya risiko stroke. Berbagai penelitian lainnya menemukan bahwa orang-orang yang lebih stres dan mengalami tekanan mental berisiko terkena stroke.

Secara tidak langsung, mungkin bisa dijelas bahwa stres terkait dengan faktor risiko lainnya yang sudah dikenal memicu stroke. Misalnya saja tekanan darah tinggi, kegemukan, dan kebiasaan merokok.

Ada satu penelitian dari Universitas Harvard, Amerika Serikat (AS), yang hasilnya cukup menarik. Penelitian menemukan bahwa saat seseorang mengalami stres, area otak tertentu (yaitu amigdala) akan memberikan sinyal kepada sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih.

Selanjutnya, sel ini dapat menyebabkan peradangan dan sumbatan pada pembuluh darah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sumbatan pembuluh darah adalah salah satu penyebab stroke.

Walaupun saat ini stres belum diakui sebagai faktor risiko stroke, tapi hasil penelitian di atas dianggap cukup menjanjikan. Jadi, mengatasi stres di tempat kerja merupakan salah satu langkah yang bisa Anda lakukan untuk menangkal stroke. Tak hanya itu, keadaan mental yang sehat bebas stres juga tentunya akan membuat Anda lebih bahagia.

Saat sedang membaca tulisan ini, Anda mungkin sedang duduk atau rebahan santai, yang mungkin saja sudah Anda lakukan sejak beberapa waktu yang lalu. Yuk, segera bangkit dan lebih banyak bergerak. Jangan mau jadi salah satu cari ratusan penduduk dunia yang menjalani gaya hidup sedenter alias malas bergerak.

Gaya hidup sedenter adalah pola perilaku yang minim aktivitas fisik. Biasanya, mereka yang mengadaptasi gaya hidup ini adalah pekerja kantoran yang hampir setiap hari menghabiskan waktunya di balik meja kerja, memandangi layar komputer atau laptop.

Tak hanya itu, perjalanan menuju kantor dan pulang ke rumah pun ditempuh dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi, yang artinya Anda akan duduk sepanjang jalan. Sesampainya di rumah, Anda sudah terlanjur capek dan lebih memilih untuk beristirahat dan bermalas-malasan untuk melepas lelah.

Kurang atau malas bergerak adalah kebiasaan yang para pekerja kantoran harus segera ubah. Lewat sebuah studi yang dilakukan oleh Aerobics Research Center di AS, aktivitas fisik mampu mengurangi risiko stroke pada pria hingga 60 persen.

Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal medis “Nurses’ Health Study” membuktikan, wanita yang cukup bergerak atau melakukan aktivitas fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung hingga 50 persen. Inilah mengapa pekerja kantoran yang terlalu sering duduk bekerja atau bermalas-malasan di depan layar komputer memiliki risiko cukup besar mengalami stroke.

Lebih jauh lagi, jika gaya hidup sedenter disertai pola makan tidak seimbang dan kebiasaan tak sehat lainnya seperti merokok dan/atau minum minuman beralkohol, Anda pun makin berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan.


Berita Lainnya

Index
Galeri