Penjual Anggur Pinggir Jalan Marak, Harganya Murah Karena Pakai Formalin?

Penjual Anggur Pinggir Jalan Marak, Harganya Murah Karena Pakai Formalin?

JAKARTA - Sebuah pesan berantai menyebut ada kandungan formalin dalam anggur yang dijual di pinggir jalan. Oleh karenanya harganya bisa lebih murah dan tampak segar meski tidak disimpan di lemari pendingin. Benarkah?

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Tetty Helfery Sihombing mengaku sudah berkoordinasi soal itu.

Ia menyebut, secara alami buah-buahan memang menghasilkan formaldehide, nama resmi untuk senyawa formalin. "Bukan hoax sih, tapi mereka mungkin hanya berasumsi, sebenarnya aman," sebut Tetty, Selasa (23/10/2018).

Lalu kenapa harganya bisa lebih murah dan selalu tampak segar? Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia ( Aseibssindo), Khafid Sirotudin, membeberkan sejumlah alasan kenapa buah anggur yang dijual di pinggir jalan bisa lebih murah.

Tidak perlu sewa tempat

Bukan cuma anggur, buah-buahan pada umumnya yang dijual di pinggir jalan umumnya lebih murah dibanding buah yang dijual di toko. Menurut Khafid, ini terkait dengan biaya operasional yang memang lebih rendah dibanding berjualan buah di kios atau lapak permanen. "Mereka tidak kena biaya sewa, biaya operasional tenaga kerja, dan lain-lain," jelas Khafid.

Sedang terjadi over supply

Khafid menjelaskan, izin import buah anggur dari China untuk semester dua tahun ini memang mengalami keterlambatan. Mundurnya izin selama kurang lebih dua bulan menyebabkan terjadinya over supply anggur segar dari China. Harga turun karena buah segar tidak bisa disimpan terlalu lama. "Yang mestinya untuk 6 bulan, dipaksa dalam waktu 3 bulan. Yang terjadi ya over supply, otomatis harga turun," jelas Khafid.

Tenang, dijamin aman!

Terkait kemungkinan ada kandungan bahan kimia berbahaya, Khafid menjelaskan bahwa semua produk buah import pasti melewati GAP atau Good Agricultural Practice. Di setiap boks kemasan buah impor, tercantum nama perusahaan importir, lengkap dengan keterangan waktu shipping. "Tidak mungkin lolos ekspor atau impor kalau tidak memenuhi persyaratan itu," jelas Khafid.

Lalu kenapa awet segar?

"Kata siapa awet? Tiga hari juga sudah kisut kok kalau di luar ruangan," kata Khafid. Menurut Khafid, buah segar yang dijual di pinggir jalan selalu tampak segar karena memang stoknya selalu baru. Setelah stok lama habis terjual, pedagang pinggir jalan akan mengambil stok baru yang masih segar untuk dijual keesokan harinya sehingga selalu tampak segar.

Terkait serbuk putih yang melapisi anggur dan beberapa buah segar lainnya, Khafid menjelaskan bahwa itu merupakan mekanisme 'auto protection' yang memang secara alamiah dimiliki oleh buah-buahan untuk bertahan. Ia memastikan, serbuk putih tersebut bukan formalin maupun bahan kimia berbahaya lain yang ditambahkan supaya lebih awet. "Naudzubillah min dzalik itu nggak bener," tegasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri