Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan di Meranti dengan Menggalakkan Pembinaan GSI

Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan di Meranti dengan Menggalakkan Pembinaan GSI

SELATPANJANG - Diharapkan dengan Gerakan Sayang Ibu (GSI) dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan utamanya dalam menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. GSI sendiri adalah gerakan antara pemerintah bersama dengan masyarakat.

Seperti halnya yang dilaksanakan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti melalui Kelompok Kerja Tetap (Pokjatap) GSI Kepulauan Meranti dengan melakukan pembinaan, pada Kamis (11/10/2018), di Kantor Camat Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ketua Pokjatap GSI Kepulauan Meranti Drs. Asrorudin, M.Si melalui Wakil Ketua Pokjatab GSI Meranti Juwita Ratna Sari menyampaikan visi GSI adalah sumber daya manusia berkualitas melalui peningkatan kualitas hidup perempuan. 

Sedangkan Misi GSI adalah:

- Menjamin keselamatan dan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui serta bayinya. 
- Menjamin pemenuhan hak reproduksi perempuan. 
- Memberdayakan perempuan dan mengembangkan lingkungan sosial/budaya yang kondisif bagi kesetaraan dan keadilan gender. 
- Menyukseskan wajib belajar 12 Tahun utamanya bagi anak perempuan.
- Menghapus kekerasan dalam rumah tangga.

Selanjutnya dikatakan Ratna, Tujuan GSI adalah meningkatnya kualitas hidup perempuan dan menurunkan kematian ibu dan bayi gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi. 

Strategi Pemerintah dalam meningkatkan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi ini adalah dilakukan program advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi bidan, LPM, PKK, PLKB, tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam pendataan ibu hamil serta pengembangan rujukan oleh masyarakat serta peningkatan kualitas kesehatan kepada masyarakat.

"Disamping ada Desa dan Suami 'SIAGA' (siap, antar, jaga) juga telah dikembangkan P 4 K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi), pengorganisaaian donor darah desa serta ambulans desa yang dimaksudkan untuk menuju persalinan yang aman dan selamat bagi ibu," Kata Ratna

"Selain itu juga untuk meringankan warga dalam hal pembayaran, biaya persalinan tersebut dicicil melalui tabungan ibu bersalin (tabulin)/ Dana sosial ibu bersalin (dasolin)," tambahnya. 

Untuk itu, diharapkan dengan adanya pembina ini Pemerintah Kecamatan dan desa dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menekan angka kematian ibu. Oleh sebab itu program Gerakan Sayang Ibu kali ini, diharapkan menjadi momentum untuk memperhatikan dan memprioritaskan peningkatan gizi pada ibu hamil. 

"Harapannya 'Ibu Sehat, Anak Sehat, Bangsa Kuat' dapat terwujud di Kecamatan Tebing Tinggi Barat sebagai salah satu Kecamatan yang mewakili Kabupaten Kepulauan Meranti pada lomba GSI tingkat Provinsi Riau tahun 2018," harapnya. 

Disampaikan Ratna Pula, dirinya sangat berterimakasih dan mengapresiasi kepada segenap satuan petugas (satgas) GSI Kecamatan dan Desa utamanya Kepala Desa se-Kecamatan Tebing Tinggi Barat selaku penanggung jawab GSI yang dinilai telah berhasil mensinergikan antara pendekatan lintas sektor dan masyarakat dengan pendekatan sosial budaya secara komprehensif serta berhasil menciptakan inovasi-inovasi utamanya dalam mempercepat penurunan AKB dan AKI.

Sekedar informasi, kegiatan tersebut dihadiri Camat Tebing Tinggi Barat, dan diikuti seluruh Kepala Desa se-kecamatan Tebing Tinggi Barat, PKK Kecamatan dan PKK Desa Se-kecamatan Tebing Tinggi Barat, Serta Tokoh Masyarakat.


Berita Lainnya

Index
Galeri