Prabowo: Mungkin Ini Nyapres yang Terakhir

Prabowo: Mungkin Ini Nyapres yang Terakhir

REMBANG - Calon presiden Prabowo Subianto bersilaturahmi dengan KH Maimoen Zubair di Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, Sabtu (29/9/2018). Dia sempat bercerita soal ajal, hubungan dengan kiai, hingga pernah digendong Presiden Soekarno.

Prabowo mengaku bangga bisa diterima Mbah Moen, sapaan akrab KH Maimoen Zubair. "Saya bangga bisa diterima oleh Romo Kiai Maimoen Zubair. Saya bangga karena saya merasa bahwa saya diterima oleh seorang yang tidak hanya pemuka agama, tetapi juga patriot bangsa dan negara," kata ketua umum Partai Gerindra itu.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan bahwa pencalonannya kali ini merupakan tanggung jawab atas panggilan dari masyarakat. Panggilan tersebut diartikan Prabowo sebagai panggilan darma baktinya kepada bangsa negara Indonesia.

"Saya memberanikan diri untuk maju sebagai capres ini sebagai panggilan. Panggilan untuk memberi darma bakti saya. Mungkin ini yang terakhir, pada negara bangsa dan umat saya di Indonesia ini," kata Prabowo. 

Kunjungan capres Prabowo Subianto ke kediaman Mbah Moen di Sarang, mengawali safari kunjungan Prabowo ke sejumlah kiai di wilayah Jawa Tengah. Kunjungannya di Rembang, didampingi sejumlah petinggi Partai Gerindra.

Bersumpah Sejak 18 Tahun

Di hadapan santri Ponpes Al-Anwar Sarang, Rembang, Prabowo Subianto juga bercerita tentang sumpahnya sebagai prajurit TNI. "Sejak saya remaja seusia para santri di sini, 18 tahun, saya mengangkat sumpah untuk membela tanah air kita. Untuk membela rakyat, itu sumpah yang saya angkat, pada tahun 1970. Mungkin banyak dari para santri dan santriwati yang belum lahir saat itu," tutur Prabowo.

Dia juga menjelaskan hubungannya dengan kiai yang terjalin sejak lama. Menurutnya, prajurit TNI selalu membangun hubungan khusus yang sangat erat dengan kiai. Tak sedikit prajurit yang hendak bertugas, terlebih dahulu sowan ke kiai untuk meminta doa restu. 

"Ada yang tanya, kenapa Pak Prabowo selalu datang ke pesantren, ke kiai, oh ini tidak mengerti. Seorang prajurit pasti dekat dengan kiai. Seorang prajurit itu selalu cari kiai, apalagi sebelum ia berangkat tugas," katanya. 

Prabowo mengaku berkali-kali ikut operasi tempur. Saat itu, dia merasa tidak mungkin lolos dari keadaan tersebut. Pada saat itu, dia selalu ingat ajaran kiai. "Sebagai umat muslim, kalau sudah merasa ajalnya sudah tiba, saya mengucap dua kalimat syahadat dan itu sudah saya lakukan berkali-kali," lanjutnya.

Prabowo juga menceritakan kedekatan khusus keluarganya dengan para pemimpin bangsa terdahulu. "Saya saat kecil, saya masih jumpa dengan Bung Karno, saya diangkat-angkat oleh Bung Karno. Saya kenal dengan bung Hatta. Saya hampir tiap bulan main di rumahnya Bung Hatta," kisahnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri