Ngenes... Sudah 13 Tahun Jadi Guru Honor Pedalaman, Mulyadi Tak Bisa Ikut Tes CPNS

Ngenes... Sudah 13 Tahun Jadi Guru Honor Pedalaman, Mulyadi Tak Bisa Ikut Tes CPNS

RENGAT - Pembukaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selalu menjadi kabar gembira bagi sebagian masyarakat, termasuk para pegawai honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi.

Namun sayangnya tidak semua pegawai honorer yang langsung mendapat pengangkatan. Selain ditentukan status, namun juga batas usia. Seperti yang dirasakan oleh Mulyadi, guru honorer yang berstatus Guru Bantu Daerah (GBD) provinsi ini.

Mulyadi sudah lama mengajar sebagai guru honorer. Selama bertugas sebagai guru, ia mengabdikan diri mendidik anak-anak suku Talang Mamak yang berada di dalam areal Taman Nasional Bukti Tiga Puluh (TNBT).

Mendengar kabar soal penerimaan CPNS tahun 2018, Mulyadi mendadak lesu. Pasalnya usianya kini sudah menginjak 45 tahun. "Memang sudah ketentuan, bertahun-tahun di pedalaman, ada pembukaan CPNS usia maksimal 35 tahun," turut Mulyadi mengungkapkan perasaannya.

Ditambah lagi, dirinya juga bukannya berstatus honorer K2. Padahal dari segi syarat seharusnya Mulyadi sudah layak menjadi guru honorer K2. "Kalau dilihat dari syarat saya memenuhi, cuma saya selalu di pedalaman tidak tahu waktu ada pembukaan K2, jadi tidak masuk K2, Memang pemerintah gak adil," tegasnya.

Mulyadi mengungkapkan dirinya sudah mengajar selama 13 tahun di daerah terpencil. Oleh karena itu dirinya mestinya dianggap layak menyandang status guru honorer K2. Dirinya berharap pemerintah lebih peduli terhadap guru honorer sepertinya, sehingga diberikan kesempatan untuk mendapatkan pengangkatan sebagai CPNS.

Mulyadi hanyalah salah satu guru, yang mengharapkan kabar gembira bisa menjadi CPNS. Sebelumya Mulyadi sudah dua kali terpilih sebagai guru berdedikasi nasional.


Berita Lainnya

Index
Galeri