Ngeri! Caleg Ditebas Hingga Tewas, Mayatnya Dibuang di Selokan dan Ditindih Motor

Ngeri! Caleg Ditebas Hingga Tewas, Mayatnya Dibuang di Selokan dan Ditindih Motor

BALIKPAPAN - Minggu (9/9/2018) pagi warga Balikpapan dikejutkan adanya pembunuhan. Seorang warga ditemukan tak bernyawa di dalam selokan di Jalan MT Haryono, Graha Indah, Balikpapan Utara, dekat bengkel mobil Ketok Barokah.

Jasad warga berjenis kelamin pria tersebut tertindih kendaraan roda 2. Korban bersama kendaraannya nyungsep di selokan pinggir jalan. Kondisi korban penuh luka sabetan. Motor dalam keadaan terbalik, saat ditemukan warga.

Saat dikonfirmasi Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Sopyan, warga yang ditemukan tewas di selokan diketahui bernama Edi (38). Ia jadi korban tindak pidana pembunuhan.

"Ia tadi pagi warga temukan korban tak bernyawa di selokan. Yang bersangkutan merupakan korban pembunuhan," kata Sopyan.

Korban mengalami luka di bagian kepala atas, mata sebelah kanan, dan tangan kiri. Dari informasi yang dihimpun belakangan diketahui, korban merupakan calon legislatif (caleg) di Balikpapan.

Ia juga aktif sebagai anggota organisasi masyarakat di Balikpapan. Lebih lanjut, perwira polisi 1 bunga di pundak tersebut, menyatakan pelaku sudah diamankan pihaknya.

Saat ini pelaku dilimpahkan ke Polres Balikpapan untuk proses hukum lanjutan. "Saat kita cari. Akhirnya pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi," tuturnya.

Kronologis

Pelaku bernama Layappe (65), ia mengakui perbuatannya terhadap korban. Menggunakan parang ia menyabet tubuh korban.

Kendati demikian ia tak mengetahui korban yang tak lain merupakan kerabatnya tewas akibat perbuatannya.

"Usai menimpas korbannya. Pelaku lari. Nah, korban ini masih hidup. Sempat membawa motor hendak menuju rumah sakit, tapi di tengah jalan nyasar ke selokan, dan tewas," jelasnya.

Dilansir Tribun Video dari Tribun Kaltim, Layappe mengakui seluruh perbuatannya telah membunuh Edi Rachman.

Kepada petugas kepolisian Layappe pada Sabtu (8/9/2018) menghabiskan malam Minggu hingga pagi di salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) di bilangan Jalan Ruhui Rahayu Balikpapan.

Pelaku saat itu bersama korban karena memang telah saling kenal, namun sebelum bubar justru terjadi perselisihan antar keduanya.

Ia mengaku bahwa perselisihan disebabkan pengaruh alkohol, namun keduanya masih bisa berdamai dan melanjutkan pagi menuju warung makan dan makan berdua pada Minggu (9/9/2018).

Cekcok antara keduanya terbawa di warung makan, kemudian korban menendang perut pelaku berkali-kali, hingga Layappe tak kuasa membalas.

Kemudian Layappe memutuskan melarikan diri menuju ke rumahnya, lantaran korban memukuli dirinya dengan membabi buta.

Namun korban mengejar Layappe hingga sampai rumah dan berteriak sambil marah-marah di luar rumah Layappe. Layappe kemudian melihat parang di dalam rumah dan mengambil senjata tajam tersebut.

Lalu ia ke luar rumah menghadapi korban. Bukannya takut, korban malah semakin menjadi-jadi. Korban kemudian mengejar Layappe kembali.

Menggunakan motor Mio Soul dengan nomor KT 5914 ZG korban berhasil mengejar pelaku di depan Gang Gapura, sekolah Islam Al-Auliya. Di sanalah pembacokan terjadi.

Kapolsek Balikpapan Utara Kompol Sopyan mengatakan korban tidak mengetahui bagian tubuh mana yang terkena tebasan lantaran saat menebas pelaku membabi buta.

Belakangan diketahui, usai ditebas parang berkali-kali korban masih bernyawa. Ia sempat mengendarai motor hendak menuju rumah sakit, namun motor yang dikendarainya masuk selokan.

Pagi harinya, korban ditemukan warga tak bernyawa, di bilangan Jalan MT Haryono di Bengkel Mobil Ketok Barokah RT 43, Graha Indah BalikpapanUtara.

Sementara itu, keluarga korban menduga adanya persekongkolan yang melibatkan lebih dari satu orang hingga menghilangkan nyawa adiknya. Namun, aparat kepolisian hingga saat ini baru menetapkan satu orang tersangka.

Kakak korban bernama Drriyani sampai pergi ke Jakarta dan mengadukan perkara ini pada Hotman Paris. Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Hotman Paris@hotmanparisofficial pada Jumat (14/9/2018).

Banyak kejanggalan yang dinilai keluarga korban atas kasus pembunuhanyang terjadi, keluarga juga curiga pelaku bukan hanya satu orang melainkan sekelompok orang.

Bahkan saudara kandung korban yang berprofesi sebagai dokter, mengaku melihat persis luka yang didera kakaknya, ia pun ragu seluruh luka di tubuh korban dilakukan oleh satu orang pelaku.

Bekas luka di bagian kepala ditebas dari belakang, bukan dari depan, keluarga menduga pembunuhan ini merupakan persekongkolan. Drriyani mengaku mencari jalan lain setelah usahanya di kota Balikpapanmentok.

Beberapa kali berurusan di kantor Polsek Balikpapan Utara maupun Polres Balikpapan, tak menemui titik temu. Keluarga berharap dengan bantuan Hotman Paris, kasus ini diusut tuntas.

Saat ditanya apakah Hotman Paris bersedia membantu keluarganya mengawal kasus yang saat ini tengah ditangani Polres Balikpapan. "Insya Allah membantu, kata bang Hotman," katanya.


Berita Lainnya

Index
Galeri