PEKANBARU - Kontrak PT Multi Inti Guna (MIG) sebagai pemenang tender pengangkutan sampah di Pekanbaru terancam putus. Pasalnya, hampir enam bulan bekerja, perusahaan itu tak pernah mampu mengangkut sampah sesuai kontrak sebanyak 610 ton perhari di delapan kecamatan.
Bahkan miris, jika sebelumnya PT MIG mampu mengangkut 350 ton perhari, kini kinerja perusahaan ini semakin menurun. Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pekanbaru, selama bulan Mei 2016, beberapa kali perusahaan itu mengangkut sampah di bawah 300 ton. Atas kondisi itu DKP memberikan teguran kedua kepada PT MIG.
"Kinerja PT MIG memang menurun, kita sudah beri teguran yang kedua kali. Bulan Juni nanti, PT MIG tidak bisa main-main lagi, bila masih mengangkut sampah di bawah 300 ton sebanyak tiga kali, langsung kita putus kontrak mereka," tegas Kepala DKP Pekanbaru, Edwin Supradana, Jum’at (27/5/2016).
Kata Edwin, evaluasi kinerja PT MIG terus dilakukan. Bahkan berkali-kali diingatkan, agar perusahaan meningkatkan kinerja pengangkutan sampah. Namun kondisi terjadi justru sebaliknya, bukan bisa mencapai target, malah jauh berkurang dari jumlah pengangkutan sebelumnya, sampah juga masih terlihat berserakan di beberapa ruas jalan di Pekanbaru.
"Kita sudah ingatkan berkali-kali, tapi tak ada juga peningkatan, kita menilai PT MIG ada masalah internal, kurang koordinasi, mereka belum mengevaluasi sopir-sopir yang mengangkut sampah di bawah tonase kendaraan, misalkan kendaraan mampu mangangkut 6 ton, hanya diisi 3 ton sampah untuk diangkut ke TPA," kata Edwin.
Jika pemutusan kontrak nanti dilakukan, pemerintah melalui DKP akan menunjuk pihak lain untuk melanjutkan pekerjaan PT MIG, meski demikian, Edwin menyebut untuk melakukan persiapan, proses itu butuh waktu. Pihaknya tentu butuh anggaran menyiapkan armada, tapi diharapkan hal itu jangan sampai terjadi.
Sementara itu, Manager PT MIG, Yudhi, dikonfirmasi berulang-ulang melalui sambungan telepon dinomor 085218816***, tak merespon panggilan, begitu juga dengan pesan singkat dikirim melalui SMS juga tak dibalas.
Asisten Operasional Manager, Wawan, saat dikonfirmasi hanya menyampaikan jawaban singkat. "Bisa nggak sebentar lagi ya, saya ini sedang meeting sebentar," jawab Wawan, sambil menutup sambungan telepon.
Seperti diketahui, PT MIG, tidak hanya bermasalah dengan pengangkutan sampah. Beberapa waktu lalu, karyawan PT MIG pernah mogok lantaran gaji tak dibayar. Bahkan setelah melakukan beberapa aksi demo dan mogok kerja, para THL PT MIG, juga pernah mendatangi kantor walikota menyampaikan keluhan ke Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. (das)