PEKANBARU - Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Pekanbaru menggelar rapat Ranperda MDTA, bersama Forum MDTA Provinsi Riau serta perwakilan guru-guru MDTA yang ada di Kota Pekanbaru, Senin (15/6/2020). Ranperda ini diperkirakan akan disahkan dalam waktu dekat.
"Insya Allah segera mengesahkan Ranperda ini menjadi Perda MDTA. Agar nantinya menjadi penguatan bagi anak-anak kita untuk lebih mendalami agama dengan MDTA yang lebih berkualitas," ujar Ketua Bapemperda DPRD Kota Pekanbaru Zulfahmi SE.
Ia menjelaskan, saat ini Bapemperda melalui panitia khusus tengah membahas 3 dari 21 Ranperda yang masuk ke DPRD Kota Pekanbaru. Zulfahmi juga mengingay salah seorang perwakilan guru mengungkapkan urgennya Ranperda MDTA ini segera disahkan.
Karena selaras dengan visi Kota Pekanbaru yang ingin menjadi Kota Madani. Guru tersebut juga mengaku miris, karena kondisi honor guru MDTA belum mendapat perhatian.
"Apa yang menjadi keluhan guru ini sedang kita perjuangkan sebaik mungkin. Sehingga nanti tercipta pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang berkwalitas lagi, itu harapan kita semua," tandasnya.
Lebih lanjut, anggota Bapemperda Roni Pasla menyebut bahwa Ranperda ini sebagai upaya penyelarasan terhadap visi misi Kota Pekanbaru. Ia juga menjelaskan bahwa Ranperda ini terus mengalami penyempurnaan sebelum benar-benar disahkan.
"Misalnya tentang kualitas guru, cara perekrutan guru dan juga termasuk kurikulumnya. Poin ini dirasa masih ada kurangnya, makanya kita masih menyempurnakan," sambung Roni.
Roni berharap, nantinya dengan Perda ini, maka perekrutan guru untuk masa depan bangsa tidak akan sembarangan. Karena Ranperda ini sesuai tujuannya untuk mendukung Kota Pekanbaru Madani.
"Kita juga berharap dalam Perda akan dibunyikan bahwa ijazah MDTA akan dijadikan salah satu syarat untuk masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kalau tidak menyalahi aturan yang ada, akan menjadi salah satu syarat masuk SMP,"pungkasnya.
