PEKANBARU - DPRD Pekanbaru menggelar rapat paripurna laporan reses ke-2 tahun 2018 dipimpin Wakil Ketua Pekanbaru DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST dan Jhon Romi Sinaga SE pada Senin (29/10/2018).
Sementara dari Pemko Pekanbaru, dihadiri Sekko M Noer MBS. Paripurna penyampaian laporan reses ini, hasil setiap anggota dewan yang menyerap aspirasi masyarakat (reses) di daerah pemilihannya (dapil) masing-masing.
Perwakilan Anggota Pekanbaru DPRD Pekanbaru dapil II (Rumbai dan Rumbai Pesisir), Dapot Sinaga SE menyampaikan, beberapa aspirasi yang diserap dirinya dan anggota dewan lainnya di dapil II tersebut.
Kebanyakan warga meminta pembangunan infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
Namun Politisi PDI-P ini tidak membacakan secara utuh, laporan reses tersebut.
"Saya tak mau membacakan semuanya, karena banyak. Pemko kita minta akomodir saja aspirasi ini, biar tak mubazir. Karena reses kami memakai dana APBD," tegas Dapot dalam paripurna.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan Anggota Pekanbaru DPRD Pekanbaru dapil III (Tenayan Raya-Sail), Ruslan Tarigan SPd.
Politisi ini juga tak membacakan semua aspirasi yang diserapkan saat reses.
"Kebanyakan warga meminta perbaikan infrastruktur, pelayanan dan lainnya. Tidak perlu kami bacakan semuanya, karena dari pengalaman tahun sebelumnya, sangat minim direalisasikan pemerintah," sebutnya.
Dengan sudah dicatat dan dilaporkan hasil reses ini, maka dewan meminta Pemko mempelajari kebutuhan masyarakat tersebut.
Sebab, semua aspirasi yang diserap anggota dewan, murni keluhan dari masyarakat.
Jadi, tidak ada alasan bagi Pemko untuk menundanya. Apalagi aspirasi yang merupakan prioritas.
Wakil Ketua Pekanbaru DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono usai memimpin paripurna menyampaikan, agar Pemko segera menentukan skala prioritas terkait aspirasi masyarakat hasil reses ini.
"Laporan ini jangan di simpan di bawah meja. Tapi baca dan realisasikan," pintanya.
Sementara itu, Sekko Pekanbaru M Noer MBS berjanji, semua aspirasi hasil reses anggota dewan ini, akan dikaji pihaknya, melalui Bappeda Pekanbaru.
Tentunya untuk realisasi aspirasi ini, akan dibuat skala prioritas dan tahapannya.
"Pasti, pasti kita akomodir. Tapi kita pelajari aspirasi masyarakat ini," janji Sekko.
