"Naik, rapi naiknya tidak signifikan. Paling banyak memang Kecamatan Tampan. Di sana banyak karena jumlah penduduknya terbesar di Pekanbaru. Saya harap masyarakat menjaga kebersihan, terutama dari air yang tergenang, karena disitulah nyamuk DBD berkembang biak. Angka pastinya saya kurang jelas, silahkan ke kabid atau kasi data," papar Kepala Diskes Pekanbaru, Helda S Munir kepada Wartawan, Selasa (22/12/2015).
Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberatansan Penyakit Diskes Pekanbaru, Surya Delfiria SKM mengatakan hingga Senin, (21/12) lalu jumlah kasus DBD paling banyak berada di kecamatan Tampan, yakni 79 kasus.
"Terbanyak kedua berada di kecamatan Payung Sekaki 72 kasus. Kemudian Tenayan Raya 57, Rumbai 49, Marpoyan Damai 47, Lima Puluh dan Sukajadi masing-masing 41 kasus," katanya.
Dilanjutkannya, kecamatan Bukit Raya 35 kasus, Rumbai Pesisir 25. Kecamatan Senapelan 18, Sail 12, dan Pekanbaru kota 11kasus. "Setiap hari saat ini kita melakukan fogging rata-rata di dua tempat. Warga yang terkena DBD ini dapat mengajukan fogging. Caranya dengan menunjukkan bukti rawat di rumah sakit ke Puskesmas. Kemudian pihak Puskesmas turun kelapangan untuk melihat kondisi lingkungan, apakah di lingkungan tersebut harus dilakukan fogging atau tidak," paparnya. (das)
