PEKANBARU - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2016 Provinsi Riau sebesar Rp10,36 Triliun. Jumlah itu menyusut sebesar Rp606 miliar dari APBD Murni sebesar Rp10,97 triliun.
"Dana tersebut sebagai katup penyelamat dana yang berpotensi gagal dan tunda salur," kata Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rachman di Gedung DPRD Riau, Kamis (13/10/2016).
Gubri mengapresiasi Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang telah menyelesaikan pembahasan APBD Perubahan ini. Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan segera menyampaikan dokumen ini ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dievaluasi.
"Kita berharap dapat berjalan dengan lancar," ucapnya.
Setelah ditetapkannya APBD Perubahan ini, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) supaya dapat lebih meningkatkan seluruh kinerjanya lebih optimal, efektif dan efisien.
Sementara, Juru Bicara Banggar DPRD Riau, Sugeng Pranoto mengatakan struktur APBD Perubahan pada segi pendapatan ditargetkan sebesar Rp7,23 triliun atau berkurang Rp355 miliar. "Selisih kekurangan belanja ditutupi dengan sisa lebih penggunaan anggaran tahun 2015 berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan Rp3,13 triliun," kata dia.
Nota keuangan Rancangan APBD Perubahan yang diajukan Pemerintah Daerah sebelumnya disepakati Banggar tidak mengalami perubahan. Totalnya adalah Rp10,36 triliun. "RAPBD-P 2016 yang telah disetujui, menjadi Peraturan Daerah APBD Perubahan Riau 2016," imbuhnya. (das)
