Hidup dari Bantuan Pemkab Rohil, 53 KK Suku Bonai Penghuni RLH Kini Bahagia

Hidup dari Bantuan Pemkab Rohil, 53 KK Suku Bonai Penghuni RLH Kini Bahagia
Plt Kepala Diskanlut Rohil, Muhammad Amin foto bersama dengan Suku Bonai penghuni 53 RLH bantuan Pem
BAGANSIAPIAPI - Tahun 2013 silam, Pemkab Rokan Hilir (Rohil) membangun 53 Rumah Layak Huni untuk warga Suku Bonai di Kepenghuluan Babussalam, Kecamatan Pujud. Puluhan RLH itu dilengkapi bantuan kolam dan benih oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) setempat tahun 2015.
 
Kini, hidup ratusan warga suku Bonai itu semakin bahagia berkat bantuan Pemkab Rohil. Merekapun mulai menjalankan aktifitasnya sebagai nelayan, petani, dan berdagang. Salah satu contohnya, bantuan benih berbagai jenis ikan air tawar yang diternakkan mereka mulai dijual di pasaran.
 
Tak tanggung-tanggung, dalam hitungan setahun terakhir ini benih ikan berbagai jenis itu bobotnya mencapai 1-2 kilogram per ekor. Ikan-ikan hasil ternak itu mereka jual tak hanya di pasar tradisional, tetapi juga memenuhi kebutuhan sejumlah rumah makan dan restoran.
 
Akhir pekan lalu, Plt Kepala Diskanlut Rohil, Muhammad Amin, meninjau RLH yang dihuni 53 Kepala Keluarga (KK) tersebut. "Terutama bantuan ribuan benih ikan patin yang kita salurkan tahun 2015 lalu kini beratnya mencapai 1 sampai 2 kilogram. Ini suatu kemajuan yang luar biasa," tutur Amin. 
 
Selain bantuan benih ikan, sebut Amin, pihaknya juga terus memberikan pembinaan tata cara budidaya ikan air tawar. "Selama kita lakukan pembinaan, mereka serius berbudidaya ikan air tawar. Sehingga, kitapun dalam melakukan pembinaan terbantu dengan semangat mereka," sambung Amin. 
 
Menurut sejarah, suku Bonai, adalah satu etnis suku bangsa yang berada di pedalaman Provinsi Riau yang bermukim di kabupaten Rokan Hilir di pesisir sungai Rokan Kiri, sebagian kecil terdapat juga di sekitar sungai Rokan Kanan. Nama Bonai berasal dari kata Manai dari bahasa Bonai berarti "pemalas". 
 
"Saya tegaskan mereka tidak pemalas. Buktinya mereka sekarang hidup bahagia dengan berbudidaya ikan dan mampu memenuhi kebutuhan pasar serta rumah makan dan restoran. Ini yang kita bangga dengan mereka. Bantuan-bantuan yang disalurkan mereka manfaatkan dengan benar dan tepat," tegas Amin.  
 
Tidak diketahui apakah arti ini ada hubungannya dengan identitas masyrakat Bonai. Ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa nama Bonai diambil karena dahulu di wilayah pemukiman suku Bonai banyak ditumbuhi pohon bonai.
 
Asal usul suku Bonai belum diketahui secara pasti, karena tidak adanya peninggalan-peninggalan dan catatan sejarah. Yang ada hanyalah beberapa cerita rakyat masyarakat Bonai. Cerita rakyat tersebut menceritakan kisah dua orang Sultan bernama Sutan Harimau dan Jangguik yang berasal dari Tapanuli Selatan dikarenakan pemanggilan Sultan diubah menjadi Sutan, Pada saat Sutan Harimau menjumpai kampung-kampung yang enam tersebut dihantarkanlah satu orang setiap kampung yang sudah dihuni sebelumnya oleh orang Sakai. (cr1)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri