Gelar Sosialisasi, Bapedal Rohil Serukan Sadar Hukum Karlahut

Gelar Sosialisasi, Bapedal Rohil Serukan Sadar Hukum Karlahut
Bapedalda Rohil sosialisasikan penanggulangan karlahut melalui GPS di Kepenghuluan Labuhan Papan, Ke
BAGANSIAPIAPI - Badan Penanggulangan Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Rokan Hilir (Rohil) menggelar sosialisasi penanggulangan dan deteksi dini Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) dengan menerapkan Global PositioningS System (GPS) di Kepenghuluan Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Selasa (9/8/2016). Kegiatan yang diikuti perangkat kepenghuluan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hukum perkara Karlahut.
 
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Dampak Lingkungan, Sutawira Praja, bersama para narasumber memaparkan kepada peserta manfaat deteksi dini karlahut melalui GPS memiliki banyak manfaat.  Sutawira menjelaskan, sosialisai pencegahan Karlahut dengan metode partisipatif masyarakat dalam pembuatan peta administrasi desa rawan kebakaran berbasis GPS adalah cara yang tepat meminimalisir bencana karlahut.
 
"Pencegahan karlahut dengan GPS selain untuk mendeteksi dini titik kebakaran sehingga bisa lebih cepat ditangani, juga untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat akan bahaya dan pidana yang ditimbulkannya. Apalagi, sekarang ini jabatan menjadi taruhan dalam tanggungjawab karlahut. Contohnya, kebanyakan pimpinan Forkompinda mempertahukan jabatannya untuk tidak terjadinya karlahut di wilayahnya," papar Sutawira.
 
Senada disampaikan aktifis Gerakan Desa Membangun dari Provinsi Riau, Hisam Iriawan, dirinya mengungkapkan,  dengan GPS, kepenghuluan bisa memetakan sendiri daerah yang rawan karlahut sehingga sebelum terjadi bisa waspadai. "Dengan GPS kita bisa sadar hukum karlahut. Melalui alat ini juga tugas perangkat kepenghuluan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) lebih ringan karena dapat menyiapkan diri menghadapi dan menangani karlahut terutama di daerah gambut," tegasnya.
 
Tema sosialisasi yang  melibatkan perangkat kepenghuluan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) juga mengarah pentingnya pohon tidak untuk ditebang, dan sungai tidak tercemar. "Nah, sebelum anak cucu kita merasakan dampaknya, maka cara inilah yang akan kita lakukan. Untuk itu, mari kita mencegah kebakaran lahan gambut," imbau Hisam.
 
Sementara itu, satu peserta, Ahmad Saidi, dalam sesi tanya jawab komitmen pencegahan karlahut harus benar-benar dilakukan secara nyata. "Selama ini sosialisasi terus saja dilakukan tetapi komitmen kita bersama  sebagai aparat pemerintahan sering kali dipertanyakan masyarakat karena bencana katlahut tak ada habisnya. Apalagi, jika di satu daerah terjadi karlahut maka kami aparat daerah setempat yang sering dipersalahkan. Untuk itu, kami harap jangan cuma sosialisasi saja tetapi butuh tidakan bersama," tegas Penghulu Labuhan Papan ini.
 
Saidi mengharapkan, pencegahan karlahut melalui GPS harus benar-benar dilakukan dengan komitmen bersama. "Kami sudah bosan dipersalahkan. Untuk itu, siapapun pelaku karlahut harus dihukum berat dan lahannya disita untuk negara supaya ada efek jera," pinta Saidi.
 
Sosialisasi dilakukan di daerah-daerah rawan karlahut khususnya di Rohil, seperti, Kepanghuluan Jumrah, Kecamatan Rimba Melintang, Kepenghuluan Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Kepenghuluan Bnagko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Kepenghuluan Perkebunan Siarang-arang, Kecamatan Pujud, Kepenghuluan Mamugo, Kecamatan Tanah Putih, dan Kepenghuluan Rangau, Kecamatan Rantau Kopar. (cr1)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri