.jpg)
PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya memperkuat infrastruktur perdagangan demi menjaga kestabilan harga dan mengendalikan inflasi.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penyediaan pasar induk serta penambahan pasar tradisional di berbagai titik kota. Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyampaikan bahwa saat ini pasar induk berada di sebelah Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS).
Namun, dalam waktu dekat, pasar tersebut akan direlokasi ke kawasan Jalan Soekarno-Hatta yang dinilai lebih representatif dan strategis.
“Sebenarnya, pasar induk ini bukan hanya untuk Pekanbaru, tapi untuk tingkat Provinsi Riau. Semua bahan pokok dari luar daerah akan masuk melalui pasar ini, lalu didistribusikan ke kabupaten/kota lain di Riau,” jelas Agung Nugroho, Minggu (20/4/2025).
Ia menegaskan, keberadaan pasar induk sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok. Oleh karena itu, penataan ulang dan relokasi pasar induk menjadi prioritas bagi Pemko Pekanbaru.
“Pasar induk sangat krusial untuk menjaga inflasi dan kestabilan harga di pasar-pasar tradisional. Dengan tata kelola yang lebih baik, distribusi barang akan lebih lancar dan harga lebih terkendali,” tambahnya.
Selain relokasi pasar induk, Pemko Pekanbaru juga tengah menyiapkan penambahan pasar tradisional guna memperluas akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok, sekaligus mendukung pelaku usaha kecil dan menengah di sektor perdagangan.
Sebagai informasi, Pemko Pekanbaru telah menjalin kerja sama dengan PT Agung Rafa Bonai (ARB) sejak 2016 dalam pembangunan Pasar Induk. Dalam skema kerja sama Build Operate Transfer (BOT), seluruh biaya pembangunan ditanggung oleh investor, sementara pengelolaan pasar akan dilakukan oleh PT ARB selama 30 tahun. Setelah masa kerja sama berakhir, pasar beserta seluruh asetnya akan diserahkan kepada Pemko Pekanbaru.
