PEKANBARU - Kabar duka. Mantan Walikota Pekanbaru dua periode Herman Abdullah meninggal dunia pada Minggu (27/2/2022) malam di Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru. Pria kelahiran 18 Juli 1950 itu mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 20.00 WIB.
Ucapan duka atas wafatnya mantan Walikota Pekanbaru periode 2001-2006 dan 2006-2011 itu pun mengalir dari seluruh kalangan masyarakat. Salah satunya dari mantan Bupati Indragiri Hulu dua periode Yopi Arianto.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya dan keluarga berduka cita atas berpulangnya Bapak Herman Abdullah," ujar peraih rekor MURI sebagai bupati termuda se-Indonesia tahun 2010 itu.
Yopi pun menghaturkan doa agar almarhum Herman Abdullah dapat diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. "Semoga amal dan ibadah almarhum diterima Allah SWT, serta segenap keluarga yang ditinggalkan kiranya diberi kesabaran dan kekuatan," tutur Yopi.
Yopi menilai Herman Abdullah sebagai sosok berpengalaman. Ia juga mengapresiasi segala pencapaian Herman saat memimpin Kota Pekanbaru.
Mengutip wikipedia.org, Herman Abdullah memulai kariernya di pemerintahan Kota Pekanbaru sebagai Ketua Bappeda, kemudian menjadi Sekretaris Daerah, dan wali kota.
Selama kepemimpinannya, ia banyak melakukan pembenahan di Pekanbaru. Antara lain di bidang kebersihan dan tata kota. Di mana pada masa pemerintahannya, Pekanbaru berhasil meraih Piala Adipura sebanyak tujuh kali berturut-turut. Selain itu, Herman juga memperoleh Piala Wahana Tata Nugraha (WTN) beberapa kali.
Herman juga berhasil mengundang investor luar untuk berinvestasi di Pekanbaru. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan pengembang yang mengembangkan proyek propertinya di kota ini.
Berkat prestasinya itu, ia banyak mendapatkan penghargaan. Antara lain ialah Satya Lencana Pembangunan Presiden RI pada tahun 2005. (max)
