PEKANBARU - Kesadaran masyarakat Kota Pekanbaru dalam menggunakan alat kontrasepsi terbilang tinggi, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas keluarga.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, Drs. H. Muhammad Amin, M.Si, menyebutkan bahwa tingginya kesadaran masyarakat mempermudah sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi.
"Masyarakat sudah banyak yang sadar akan pentingnya kontrasepsi dalam meningkatkan kualitas keluarga," ujar Muhammad Amin, Selasa (4/3).
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, Disdalduk KB Kota Pekanbaru melakukan berbagai upaya sosialisasi, seperti penyuluhan dan bakti sosial.
Penyuluhan dilakukan mulai dari tingkat Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD), Sub PPKBD, hingga kelompok KB.
Berdasarkan data Disdalduk KB Kota Pekanbaru, jumlah pengguna Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP) di tahun 2024 mencapai 76.676 akseptor.
Kontrasepsi jenis suntik menjadi yang paling banyak digunakan, dengan jumlah 43.449 akseptor, diikuti oleh pil yang digunakan oleh 18.123 pasangan usia subur.