Moderasi Beragama Jadi Kunci Pilkada Damai, Polresta Pekanbaru Libatkan Tokoh Agama

Kamis, 12 September 2024 | 21:28:01 WIB

Pekanbaru - Dalam upaya mewujudkan Pilkada damai 2024, Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto, turut serta dalam kegiatan penguatan moderasi beragama yang diselenggarakan FKUB Provinsi Riau. Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Asnof Pekanbaru, Kamis (12/9/2024), ini bertujuan untuk menjaga kerukunan umat beragama dan menciptakan suasana kondusif selama Pilkada.

Kegiatan dihadiri Kemenag Riau, FKUB, akademisi UIN Suska, dan 80 guru agama dari berbagai sekolah dan pondok pesantren di Pekanbaru, Kampar, dan Pelalawan. Sekitar 80 peserta mengikuti acara yang berlangsung tertib dan lancar.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Hengky Poerwanto menyampaikan bahwa Polri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada. Namun, ia menekankan bahwa keberhasilan penyelenggaraan Pilkada yang damai membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk para guru agama.

"Kami berharap dengan sinergi yang baik, harapan masyarakat akan Pilkada yang damai dapat terwujud," ucap Hengky.

Hengky menjelaskan bahwa Operasi Mantap Praja LK 2024 bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama seluruh tahapan Pilkada, mulai dari awal hingga pelantikan Kepala Daerah terpilih.

"Dengan memperkuat moderasi beragama, kami yakin kita dapat menciptakan masyarakat yang saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai. Ini sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945," ungkapnya.

Cooling system yang diterapkan Polri saat ini melibatkan pendekatan langsung kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat.

"Diharapkan selama perhelatan pilkada tidak ada ujaran kebencian, politik identitas, berita hoax, hasutan, fitnah, gunjingan terhadap siapapun pasangan calon kepala daerah yang berkontestasi dalam Pilkada," ujar Hengky.

Dalam forum tersebut, ia berpesan kepada para guru agama di sekolah dan pesantren agar mendorong siswa yang sudah memiliki hak pilih untuk menjadi pemilih cerdas dalam pilkada dan menolak politik uang serta mereka juga tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu hoaks yang beredar.

"Pemilihan pada 27 November 2024 nanti adalah momen bagi kita untuk memilih pemimpin berdasarkan visi dan misi yang paling sesuai dengan harapan kita,"

Pada forum tersebut, Hengky menegaskan komitmen Polri untuk tetap netral selama pilkada. Ia menekankan bahwa Polri tidak akan memihak siapapun dan tidak terlibat dalam politik praktis.

Menurut Hengky, pilkada yang damai bukan hanya mimpi, tetapi harus menjadi kenyataan melalui kerjasama semua pihak. Penyelanggara, pemerintah, TNI-Polri, masyarakat, termasuk para akademisi dan guru bersatu mewujudkan pilkada damai.

"Mari bersama kita memanjatkan doa agar Kota Pekanbaru dan seluruh Provinsi Riau senantiasa diberikan keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan. Semoga harapan dan cita-cita masyarakat dapat terwujud," tutup AKBP Hengky.

Terkini