Rencanakan Serangan Bunuh Diri, 3 WN Suriah Ditangkap di Jerman

Ahad, 05 Juni 2016 | 06:18:54 WIB
Ilustrasi

BERLIN - Tiga warga negara (WN) Suriah diamankan di Jerman. Ketiga orang yang diduga tergabung dengan gerakan ekstremis ISIS itu ditangkap karena berencana melakukan serangan bunuh diri di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (4/6/2016), jaksa federal setempat dalam pernyataan resminya mengatakan, ketiganya telah memiliki rencana untuk melakukan serangan tersebut. Dua penyerang berencana untuk meledakkan rompi bunuh diri yang mereka kenakan, sementara seorang lagi akan menyerang pejalan kaki dengan senjata api dan bom di kota Duesseldorf.

"Dua penyerang telah mengatur bahan peledak di rompi mereka saat berada di Heinrich-Heine-Allee, salah satu jalan utama di Duesseldorf. Setelah itu penyerang lainnya akan membunuh pejalan kaki sebanyak-banyaknya menggunakan senjata api dan bahan peledak," kata Jaksa tersebut.

Terduga ini teridentifikasi dengan nama Hamza C (27), Mahood B (25) dan Abd Arahman (31). Saat ini mereka telah ditahan di kantor polisi Brandenburg dekat ibukota Berlin, Rhine-Westphalia dan Baden-Wurttemberg.

Sementara seorang pria asal Suriah lain bernama Saleh (25) sedang menjalani masa tahanan di Perancis setelah menyerahkan diri pada bulan Februari lalu. Jaksa tersebut mengatakan saat ini Jerman sedang berusaha meminta ekstradisi bagi pria tersebut.

"Sesuai investigasi yang dilakukan, keempatnya diduga berencana melakukan serangan bunuh diri di Jerman," ujarnya.

Dia mengatakan Saleh A dan Hamza C bergabung dengan ISIS awal tahun 2014 di Suriah, di mana mereka diperintahkan oleh pemimpinnya untuk melakukan serangan di kota Duesseldorf. Mereka berdua menyeberang dari Suriah ke Turki pada bulan Mei 2014. Akhir tahun 2015 mereka berjalan sendiri-sendiri melalui negara Yunani hingga Jerman.

Sementara Abd Arahman telah berada di Jerman sejak bulan Oktober 2014 atas perintah pemimpinnya. Dia bertugas untuk membuat rompi bunuh diri. Lalu pada bulan Januari 2016, Saleh A dan Hamza C mempengaruhi Mahood B untuk bergabung dalam penyerangan tersebut.

Jaksa menambahkan, tak ada bukti bahwa mereka telah memulai rencana mereka. Dia juga menegaskan bahwa penahanan tak berhubungan dengan kejuaraan sepakbola yang akan dilaksanakan di Perancis dalam waktu dekat. (das/dtk)

Terkini