Rekaman Perkataan Cabulnya Tersebar, Donald Trump Minta Maaf

Rekaman Perkataan Cabulnya Tersebar, Donald Trump Minta Maaf
Donald Trump.
JAKARTA - Donald Trump akhirnya meminta maaf atas bahasa cabul yang ia pergunakan untuk menggambarkan perlakuan terhadap perempuan. Rekaman suara Trump itu pertama kali disebarkan oleh Washington Post pada Jumat (7/10/2016).
 
"Saya mengatakan dan melakukan hal yang saya sesali. Semua orang yang mengenal saya pasti tahu bahwa kata-kata itu tidak menggambarkan siapa saya sebenarnya. Saya mengatakannya, saya bersalah, dan saya minta maaf," ujar Trump seperti dikutip AFP, Sabtu (8/10).
 
Ini merupakan permintaan maaf pertama yang terlontar dari mulut Trump sejak masa kampanye dimulai. Pernyataan ini dilontarkan setelah beberapa pihak memperkirakan Trump akan semakin kehilangan suara dari warga perempuan.
 
Dalam rekaman yang tersebar itu, Trump terdengar sedang berbincang dengan Billy Bush, pembawa acara Acces Hollywood di stasiun televisi NBC. Mereka sedang berada di dalam bus menuju lokasi pengambilan gambar acara tersebut.
 
Trump kemudian menceritakan tentang pertemuannya dengan seorang perempuan cantik, tapi sudah menikah. Calon presiden AS dari Partai Republik itu menggambarkan bagaimana ia mulai mencium dan meraba tubuh perempuan itu.
 
"Jika Anda seorang bintang, mereka akan membiarkan Anda melakukan itu," ujar Trump dalam rekaman itu.
 
Pernyataan tersebut kontan menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk para anggota Kongres yang mempertanyakan integritas Trump sebagai capres AS.
 
Menanggapi kisruh ini, Trump menyebut bahwa rekaman ini dipergunakan untuk alasan politis. "Saya mengatakan hal bodoh, tapi ada perbedaan besar antara perkataan dan tindakan seseorang," kata Trump.
 
Ia kemudian menyinggung skandal perselingkuhan antara Bill Clinton, suami dari rivalnya yang merupakan capres dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Saat menjabat sebagai Presiden AS, Bill diguncang isu selingkuh dengan seorang anak magang di Gedung Putih, Monica Lewinsky.
 
"Bill Clinton benar-benar menganiaya perempuan dan Hillary mengintimidasi, menyerang, dan mempermalukan korbannya. Kami akan membahas ini dalam beberapa hari ke depan. Sampai jumpa dalam debat Hari Minggu," ucap Trump, dikutip dari Reuters.  (max/cnn)
 


Berita Lainnya

Index
Galeri