Puisi-puisi Roro Mega Cahyaning Azmi Riyandani

Gubahan Pemuda, Ini Negeri?, Sedang Kau Baca, Senandung Pilu, Sajak-sajak Patah

Gubahan Pemuda, Ini Negeri?, Sedang Kau Baca, Senandung Pilu, Sajak-sajak Patah
Ilustrasi. (Psachos Charis/paintingsgallery.pro)
PESERTA LOMBA CIPTA PUISI HUT PERTAMA RIAUREALITA.COM
 
 
Gubahan Pemuda
 
Saraf sadarku dipengap oleh sesakan tangis
Meronta pada semesta yang tak kunjung adil
Kupahat kembali hati bersama nurani
Agar pahlawan negri tak keluhkan sesal mati
 
Larik terus mengeja langkah takdir
Untuk apa aku lahir di negri masyhur ini?
Gubahan dada menggema dendang tanpa nyawa
Dongakan wajah mengubah jejak retorika hidup manusia
 
Sudirman-sudirman reformasi
Harus bangkit di negri ini
Sukarno-sukarno reformasi
Harus berkembang di negri ini
Lantas jejak mana yang kau keluh eluh, pemuda?
Diponegoro tak lagi tangisi Jawa
Pattimura tak sia-siakan Maluku
Hasanuddin tak gentar bela Makassar
 
Gentarkan langkahmu, Indonesia muda!
Siapkan historis baru bagi negri tercinta
Kobarkan dasar perih tangis dalam dada
Teriakkan siap menjadi pemuda Indonesia!
 
 
 
Ini Negeri?
 
Mentari tenggelam di ufuk barat
Menyiratkan pesan tak tersurat
Dibalik kilauan cahaya yang semburat
Memikat hati mengobar amanat
 
Gemulai indah lakumu
Iringi lagu rindu sembari sayu
Sendu tatap mata melebur rindu
Wajah purnama yang lama kau tunggu
 
Masih belum kau temu apa yang kau mau
Diantara jejalan aksara tanpa tabu
Apa yang sebenarnya dicari kalbu?
Tanpa jawab kau lebih tampak dungu
Bertambah lara melihat jiwa mati kutu
 
Hendak dibawa kemana generasi negri?
Bergelimpangan bayi mati tanpa nurani
Ibu-ibu meronta sisa kasih untuk asi
Menggilanya wanita tanpa pikir aborsi
Merajalelanya kekejaman aktivis mutilasi
Benar bobroknya birokrasi ini negeri
 
 
 


Berita Lainnya

Index
Galeri