JAKARTA - Misi sulit bakal dijalani pelatih Bayern Munich, Pep Guardiola. Pelatih asal Spanyol itu harus meloloskan timnya pada leg kedua semifinal Liga Champions 2015/16 di Stadion Allianz Arena nanti, usai timnya kalah 0-1 dari Atletico Madrid di leg pertama.
Meski sukses atau tidaknya Guardiola di Liga Champions tak akan memengaruhi kepindahannya ke Manchester City musim depan, kegagalan di Liga Champions tetap akan menjadi preseden buruk baginya.
Apalagi, sudah dua kali ia gagal melanjutkan langkah Munich di semifinal Liga Champions pada 2013/14 dan 2014/15. Kegagalan ke final akan menambah deret rekor tak menggembirakan sang pelatih yang pernah membawa Barcelona tampil perkasa.
Bagi Guardiola, ini merupakan kesempatan terakhir menunjukkan bahwa dirinya direkrut ke Manchester City karena tangan dinginnya melatih klub.
Pelatih berkepala plontos itu pun menolak menyebut bahwa peluang timnya sudah selesai kendati Atletico diuntungkan skor kemenangan 1-0 pada leg pertama. "Ini belum berakhir, kami masih memiliki peluang," ungkap Guardiola saat konferensi jelang laga seperti dikutip Reuters.
"Jika kami gagal (lolos), Anda bisa membunuh saya, tapi kami masih memiliki kans."
Pada kesempatan itu, Guardiola mengungkapkan kemungkinan belum tentu bisa memainkan Franck Ribery yang mengalami cedera punggung.
Meski begitu, ia berharap bahwa Ribery tetap bisa dimainkan. "Kami akan melakukian semaksimal mungkin agar mengembalikan Frank Ribery untuk bisa tampil," terang Guardiola.
Sementara itu, penyerang Munich, Thomas Mueller mengatakan, timnya harus tetap optimistis bisa membalikkan keadaan dan lolos ke final. "Kami harus tampil dengan motivasi tinggi Selasa (3/5) nanti," ungkap Mueller.
Di lain pihak, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, mengakui tak lantas timnya bakal meraih kemudahan bertandang ke AllianZ Arena. "Bermain menghadapi Munich artinya bahwa mereka akan didukung penuh suporter mereka," ucap Simeone.
"Tapi kami memiliki kesempatan untuk menciptakan gol tandang." (max/cnn)
