Mahasiswi HMI Peserta Demo Di DPRD Kuansing, Klarifikasi Pemberitaan Dan Potongan Video Yang Beredar Di Medsos terhadap Pamannya

Mahasiswi HMI Peserta Demo Di DPRD Kuansing, Klarifikasi Pemberitaan Dan Potongan Video Yang Beredar Di Medsos terhadap Pamannya

TELUKKUANTAN-Pasca aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh gabungan mahasiswa HMI, IMM, dan mahasiswa UNIKS kuansing  dalam menentang undang – undang Omnibus Law pada 8 Oktober lalu,  beredar potongan video yang diduga oknum polisi Polres Kuansing di  instastory salah satu akun instagram publik di Kuansing. 

Dalam potongan video yang berdurasi sekitar 10 detik tersebut terlihat seorang pria yang diduga oknum polisi berteriak untuk membubarkan masa dengan emosi, pada akhir video pria yang terlihat sangat emosi tersebut sempat mengucapkan kata – kata yang kurang sopan yang memancing kemarahan dari beberapa mahasiswa. 

Menanggapi hal tersebut , Titin yang merupakan salah satu mahasiswi  HMI dari UNIKS peserta aksi pada Kamis lalu, menyatakan kekecewaannya terhadap potongan video yang dinilai menyudutkan pak onsunya yang sedang bertugas juga saat itu.

Titin menilai bahwa potongan video tersebut tidak menjelaskan kejadian sebenarnya dan akhirnya menimbulkan tuduhan kepada pamannya lewat berbagai pemberitaan. Dalam kesaksiannya titin menjelaskan.

“ Pada saat itu saya memang ikut aksi unjuk rasa ke kantor DPRD sebagai bentuk solidaritas kepada teman – teman buruh. Saya tidak memberitahukan orang tua saya untuk ikut unjuk rasa , yang sebenarnya sudah khawatir saya tertular Korona dan factor keamanan” Jelasnya.

“ Pada saat itu pak onsu saya yang kebetulan berdinas jaga di sana melihat saya dan mengajak saya pulang karna diminta oleh Ibu, Bapak, dan kakak di rumah. Ketika kami sedang berbicara tiba – tiba salah seorang teman mahasiswa laki – laki peserta aksi datang dan menuduh pak onsu saya mengintervensi saya. Ia sempat menunjuk – nunjuk dan mengucapkan kata yang tidak pantas ke pak onsu saya. "Mungkin teman saya salah paham.”

Keterangan dari Titin sekaligus meluruskan pernyataan yang disampaikan oleh ketua IMM Kuansing  di media online  yang menilai bahwa kejadian tersebut sengaja di provokasi oleh oknum polisi.


Berita Lainnya

Index
Galeri