Bulan Juli, 10 Kasus DBD Ditangani Puskesmas Bagansiapiapi 

Bulan Juli, 10 Kasus DBD Ditangani Puskesmas Bagansiapiapi 
Tampak depan puskesmas Bagansiapiapi.

BAGANSIAPIAPI - Puskesmas Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, sudah menangani 10 Kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah Bagansiapiapi. 

10 kasus DBD tersebut terjadi pada bulan Juli 2019, diantaranya di Kepenghuluan Serusa 1 kasus, Kelurahan Bagan Barat 1 kasus, dan Kepenghuluan Bagan Jawa Pesisir 8 kasus. Kesemuanya tersebut terletak di Kecamatan Bangko. 

Demikian hal tersebut diungkapkan Kepala Puskesmas Bagansiapiapi, Dr Erwinto melalui Pj DBD Bidang Promosi Kesehatan (Promkes) Jamaludin, Jumat, (9/8/2019).

"Kasus DBD tersebut terbanyak terjadi di Kepenghuluan Bagan Jawa Pesisir, yaitu 8 kasus. Untuk hal ini sudah kami laksanakan gotong royong bersama Datuk Penghulu setempat bersama masyarakat untuk kebersihan," sebut Jamaludin saat ditemui diruang kerjanya. 

Untuk DBD ini lanjutnya, puncaknya akan terjadi pada 2021. Kemarin terjadi pada tahun 2016, ini terjadi pada siklus 5 tahunan. 

"Ini nanti terjadi membludak, merata semuanya," ujar Jamaludin saat berbincang-bincang.  

Penyebab terjadinya DBD ini, tambahnya, adalah perubahan cuaca dari hujan kepanas setiap harinya. 

"Pada saat banjir nyamuk DBD ini malah tidak ada, karena jenis nyamuk ini adalah nyamuk elite yang bertelur ditempat bersih," tutur Jamaludin

Kemudian sambungnya, sejauh ini penanganan sudah kita lakukan seperti Fogging fokus disetiap lokasi kejadian. Dan pada Bulan Agustus ini, kasus DBD untuk sementara belum ada. 

"kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan 4 M plus. Menguras, Menutup, Mengubur, Memantau, kemudian plusnya menggunakan lotion anti nyamuk, jangan menggantung baju dikamar, jangan memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan cupang," tutup Jamaludin mengakhiri pembicaraan.


Berita Lainnya

Index
Galeri