Jika Anda Merasa Sudah Banyak Beramal Shalih dan Terlalu Pede Bakal Masuk Syurga, Ini Yang Akan Terjadi

Jika Anda Merasa Sudah Banyak Beramal Shalih dan Terlalu Pede Bakal Masuk Syurga, Ini Yang Akan Terjadi

Seorang hamba memang sudah seharusnya memperbanyak amalan shaleh untuk menjadi bekal baginya ketika menghadap Allah subhanahu wa ta’ala. Namun ada manusia yang merasa sudah terlalu banyak melakukan amal shaleh. Sikap ini tidak lain merupakan sikap dari manusia yang sombong.

Sungguh di antara kita atau mungkin diri kita sendiri pernah merasakan telah banyak beramal shaleh. Atau bisa saja kita tidak merasakannya akibat halusnya tipu daya syaitan terhadap kita. Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur,” (QS. Al A’raaf: 17).

Ayat ini memberitahu kita bahwasanya kita harus senantiasa mewaspadai syaitan agar kita tidak bersikap berlebihan (ifrath) yang membuat kita mudah dijerumuskan kepada kebalikannya yakni sikap meremehkan (tafrith).

Seorang Muslim jangan sampai tertipu dengan banyaknya amalan yang telah dikerjakan. Ada kalanya kita telah menunaikan banyak amalan kebaikan, seperti shalat tahajud di malam hari, berpuasa di siangnya, banyak bertilawah dan menghafal Quran dan hadits.

Juga senantiasa hadir di majelis-majelis ilmu, menjaga shalat sunah rawatib, dan senantiasa berjamaah di masjid, kemudian tanpa sadar kita merasakan kebanggaan dalam diri kita. Kita merasa telah menjadi orang yang bertakwa, merasa bahwa diri kitalah yang paling shaleh di muka bumi ini.

Bahkan mungkin akan merasa bahwa diri ini akan dimasukkan ke dalam surga di hari akhirat nanti karena banyaknya amal shaleh yang telah diperbuat. Jikalau kita merasakan yang demikian itu maka justru yang terjadi adalah sebaliknya, karena Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman:

“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi,” (QS. Al A’raaf: 99).

“Katakanlah: ‘Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya,” (QS. Al Kahfi: 103-104).

Jangan sampai amalan kita sia-sia karena tidak ikhlas ketika mengerjakannya, atau merasa ujub (merasa bangga) dengan amalannya. Sebagian ulama salaf berkata: “Betapa banyak amalan kecil yang menjadi besar karena niatnya, dan betapa banyak amalan-amalan besar menjadi kecil karena niatnya.”


Berita Lainnya

Index
Galeri