Wacana Mobil Esemka Diproduksi 25 Ribu Unit Tahun Depan, Gerindra: Jangan Cuma Jadi Kebohongan Baru untuk Pencitraan

Wacana Mobil Esemka Diproduksi 25 Ribu Unit Tahun Depan, Gerindra: Jangan Cuma Jadi Kebohongan Baru untuk Pencitraan

JAKARTA - Wacana produksi mobil Esemka dinilai sebagai ajang pencitraan jelang pilpres 2019. Hingga saat ini wacana tersebut tidak berjalan mulus sejak Joko Widodo menjabat Walikota Solo hingga jadi presiden.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengimbau agar wacana tersebut tidak sebagai kebohongan baru. "Ya ini jangan menjadi sebuah kebohongan baru yah, karena kita dibohonginya sudah cukup lama bertahun-tahun," ucap Fadli saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Fadli yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu menilai wacana mobil tak ubahnya hanya sebagai alat pencitraan belaka. "Jadi masalah Esemka ini saya kira dari dulu sudah menjadi satu bahan pencitraan bahwa ada mobil nasional yang memang katanya produksi kita sendiri," ujarnya.

Lebih lanjut, Fadli menjelaskan mobil Esemka adalah produk yang hanya menumpang nama saja. Karena sebagian onderdil mesin dikirim dari luar negeri. Indonesia hanya sebagai negara perakit, sehingga tidak ada bagian orisinil yang diproduksi di dalam negeri. "Jangan cuma kita branding, tapi semua peralatannya, onderdilnya dan suku cadangnya itu dari luar," selorohnya.

Mulai Januari 2019 mendatang, mobil ini akan diproduksi 25 ribu unit oleh PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI), perusahaan yang didirikan Sukiyat. Sukiyat menjabat presiden komisaris di perusahaan yang join dengan PT Astra International Tbk.

Fadli menganjurkan Jokowi untuk terus terang soal produksi kembali mobil tersebut karena barang itu diproduksi menjelang pilpres dan pemilu. "Saya kira lebih baik kita jujur bahwa itu ada atau tidak ada," tandasnya.


Berita Lainnya

Index
Galeri